Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Halodoc: Kami Tetap Yakin Sektor Startup Kesehatan Menjanjikan

Co-Founder Halodoc Doddy Lukito, menyebut pihak masih yakin atas keberlanjutan healthtech di Indonesia bahkan setelah pandemi.
Tampilan situs telemedicine Halodoc, yang menyediakan layanan konsultasi dan pemberian obat gratis bagi pasien terkonfirmasi Covid-19./Halodoc.com
Tampilan situs telemedicine Halodoc, yang menyediakan layanan konsultasi dan pemberian obat gratis bagi pasien terkonfirmasi Covid-19./Halodoc.com

Bisnis.com, JAKARTA - Startup sektor kesehatan digadang-gadang masih terus menjanjikan bahkan setelah pandemi berangsur selesai. Selama pandemi sektor healthtech mengalami percepatan yang cukup signifikan.


Chief Business Officer & Co-Founder Halodoc Doddy Lukito, menyebut pihak masih yakin atas keberlanjutan healthtech di Indonesia bahkan setelah pandemi. Terkait kendala pendanaan, Doddy justru percaya diri karena pada April tahun ini Halodoc dapat menyelesaikan pendanaan Seri C sebanyak USD 20 juta.


"Sektor ini masih cukup menjanjikan sebagaimana laporan Galen Growth bertajuk Healthtech Investment Landscape yang mencatat investasi ke perusahaan rintisan bidang kesehatan di Asia Tenggara meningkat 3  kali lipat mencapai USD 189 juta," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (19/10/2021).


Selain itu Doddy juga melihat masih terdapat ketimpangan jumlah dokter bila dibandingkan dengan jumlah masyarakat secara keseluruhan di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2020, terdapat 0.38 dokter yang melayani 1.000 pasien di Indonesia. Keadaan tersebut menurutnya justru menjadi peluang bagi tumbuhnya bisnis rintisan kesehatan berbasis teknologi.


Doddy menambahkan bahwa tahun ini pemerintah juga semakin serius dalam proses transformasi digital di bidang kesehatan dengan mempersiapkan tim khusus dibawah DTO (Digital Transformasi Office) dan roadmap kesehatan digital dari Kementerian Kesehatan RI.


Walaupun demikian Doddy tidak memungkiri bahwa pandemi menjadi kontributor yang mempercepat pertumbuhan healthtech. Hal itu dibuktikan dengan pertumbuhan tertinggi masih terjadi di Q2 2020 saat pandemi mulai menyebar di Indonesia.


Sebagai upaya melebarkan sayap usahanya, Halodoc mengklaim sejak lama menargetkan konsumen korporasi dan telah terintegrasi dengan berbagai provider asuransi sejak tahun 2018 yang nasabahnya dapat langsung terhubung dengan layanan telehealth Halodoc.


"Walaupun masyarakat mulai kembali dengan aktivitas non-digital, kami tetap optimis terlebih dengan dukungan dari 20.000 mitra dokter, lebih dari 4.000  mitra  apotek,  dan  2.000  fasilitas  kesehatan  yang  terhubung  dalam  platform  Halodoc," ungkapnya.
[22.23, 19/10/2021] Rio: Ketua Asosi Healthtech: Paket Regulasi Sedang Disiapkan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper