Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom senior sekaligus Mantan Menteri Keuangan RI Chatib Basri menyebut capaian vaksinasi Covid-19 menjadi faktor utama dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) di 2022.
Apabila pelaksanaan vaksinasi bisa digenjot hingga triwulan pertama tahun depan, dia menilai target pertumbuhan ekonomi sesuai dengan Undang-Undang (UU) APBN bisa tercapai.
"Kalau kita mampu mengatasi pandemi Covid-19, di mana [vaksinasi] bisa dipercepat sampai dengan kuartal I/2022, maka saya kira target 5,2 persen bukan sesuatu yang berlebihan," ujar Chatib pada webinar Bincang APBN 2022, Senin (18/10/2021).
Meski demikian, Mantan Menkeu era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini mencontohkan sejumlah periode waktu pandemi di 2020 dan 2021. Kala itu, pemerintah harus memperketat mobilitas masyarakat ketika terjadi peningkatan kasus positif Covid-19.
Oleh sebab itu, dia menilai penanganan pandemi dengan mempercepat vaksinasi menjaid syarat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sesuai target.
Jika situasi pandemi Covid-19 kembali memburuk ke depannya, kata dia, maka kegiatan ekonomi bisa ikut kena imbas seperti yang terjadi pada pada kuartal III/2021 di mana aktivitas masyarakat tertahan karena PPKM Darurat dan level 3-4.
"Selama herd immunity belum tercapai, selama vaccine roll-out belum bisa mencapai 70-80 persen, maka ada risiko pemulihan ekonomi seperti huruf 'W'. Naik, turun, naik lagi, [lalu] turun," jelas Chatib.
Adapun, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut 108 juta orang atau sekitar 52 persen masyarakat Indonesia sudah divaksin dosis pertama, dair target 208 juta orang. Sementara itu, 63 juta atau 30 persen rakyat sudah mendapatkan suntikan vaksin dosis kedua atau sudah mendapatkan dosis lengkap.
"Jadi per hari ini kita sudah mencapai vaksinasi 172 juta dosis," terang Buda pada konferensi pers, Senin (18/10/2021).
#ingatpesanibu #sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua