Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Jenderal Perkeretaapian menghadiri kegiatan Pelepasan Kereta LRT Jabodebek Trainset ke-31 di Kantor Pusat PT INKA Madiun. Rangkaian ini disebut lebih canggih dari pendahulunya, LRT Sumatra Selatan.
Direktur Jenderal Perkeretaapian (Dirjen KA) Zulfikri mengaku puas karena sebentar lagi masyarakat akan segera menikmati layanan transportasi canggih hasil karya anak bangsa tersebut.
Dia menyebut proyek LRT Jabodebek ini merupakan proyek LRT kedua di Indonesia setelah LRT Sumsel hasil produksi industri dalam negeri melalui PT INKA. Kehadiran fasilitas ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional dan bentuk upaya pemerintah dalam memberdayakan industri dalam negeri.
“Ada rasa kepuasan tersendiri kita sebagai masyarakat ketika menggunakan sarana transportasi yang merupakan hasil karya anak bangsa,” kata Zulfikri, Kamis (14/10/2021).
Zulfikri menuturkan rangkaian kereta LRT Jabodebek ke-31 ini melengkapi rangkaian trainset LRT Jabodebek lainnya yang sudah terlebih dahulu dikirimkan sejak 2019, dan sekaligus menandai selesainya kegiatan produksi oleh PT INKA untuk proyek tersebut.
Saat beroperasi nanti, lanjutnya, ke-31 trainset ini akan melayani LRT Jabodebek dengan formasi masing-masing trainset terdiri dari 6 kereta dengan kecepatan operasi maksimum hingga 80 km/jam.
Baca Juga
Bukan itu saja, dia menyebut LRT Jabodebek ini merupakan yang paling canggih yang akan beroperasi di Indonesia karena dibekali teknologi tinggi dengan mengadopsi teknologi kereta api Grade of Automation (GoA) tingkat 3.
"Nantinya, kereta ini dapat bergerak tanpa perlu dikendalikan oleh masinis. Tingkatan teknologi tersebut tentu lebih tinggi dari teknologi kereta yang digunakan pada LRT Sumsel atau MRT Jakarta," imbuhnya.
Lebih lanjut, Zulfikri menjelaskan bahwa selain dapat dikendalikan tanpa awak, adopsi teknologi GoA 3 ini juga memungkinkan operasional LRT Jabodebek nantinya dijalankan tepat waktu dengan headway hingga kurang dari 3 menit.
Dia menambahkan total ada 186 kereta (car) yang diproduksi oleh PT INKA untuk proyek ini. Saat ini, keseluruhan rangkaian kereta yang sudah terlebih dahulu tiba di Jakarta, tengah menjalani rangkaian uji coba sebelum akhirnya dioperasionalkan pada 2022.
“Penggunaan teknologi baru ini membutuhkan proses yang lebih kompleks dalam integrasi sistem sarana dan prasarana. Tentu kita sama-sama berharap keseluruhan proses uji coba akan berjalan dengan baik sehingga target operasional LRT Jabodebek dapat tercapai,” pungkas Zulfikri.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan mengungkapkan pentingnya proses alih teknologi yang terjadi dalam pelaksanaan proyek ini.
Luhut mengingatkan agar PT INKA, PT LEN, dan seluruh BUMN yang terlibat dalam produksi rangkaian kereta ini untuk terus melakukan pengujian dan memastikan setiap detail produksi dilakukan dengan baik sesuai standar internasional.
“Dengan demikian kita bisa semakin bangga untuk menunjukkan bahwa bangsa kita mampu memproduksi kereta api dengan teknologi yang canggih seperti ini," imbuhnya.