Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura I (persero) atau AP I memanfaatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diterima pada tahun depan untuk mengakselerasi kesiapan Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar sebagai bandara hub.
VP Corporate Secretary AP I Handy Heryudhitiawan menjelaskan PMN tersebut akan digunakan untuk mendukung aktivitas bisnis perusahaan pada masa mendatang. PMN akan mendorong penguatan modal dan dan penguatan solvabilitas perseroan akibat Covid-19 yang menyebabkan tekanan likuiditas dan arus kas operasional negatif.
Handy berpendapat dengan adanya PMN dapat mendukung keberlanjutan pelaksanaan operasi pelayanan jasa kebandarudaraan dan mendukung penugasan pemerintah kepada AP I dalam rangka mengembangkan kawasan pariwisata dan pembangunan infrastruktur.
“PMN juga akan mendukung perusahaan merealisasikan program investasi dengan tujuan utama selaras dengan program pemerintah antara lain Pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar sebagai bandara hub,” ujarnya, Rabu (13/10/2021).
Proyek pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar sudah dimulai sejak tahun 2020 lalu. Pada proyek pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, terminal penumpang akan diperluas menjadi 166.815 meter persegi yang dapat menampung 15 juta penumpang per tahun dari luasan terminal eksisting 51.815 meter persegi dengan kapasitas 7 juta penumpang per tahun.
Selain itu, apron juga akan diperluas menjadi 385.346 meter persegi (kapasitas 53 parking stand) dari luasan eksisting yang hanya 185.500 meter persegi (kapasitas 42 parking stand).
Baca Juga
PMN juga dimaksudkan untuk mendukung pemulihan ekonomi sektor pariwisata pasca pandemi Covid - 19 melalui penyediaan infrastruktur, fasilitas dan layanan bandara antara lain melalui penciptaan lapangan pekerjaan dan pemberdayaan UMKM melalui aktivitas ekonomi dan bisnis di area bandara.
Setelah inbreng anggota holding tahap I terbentuk, Handy menjelaskan AP I berperan dalam menyediakan infrastruktur melalui pengembangan dan peningkatan kapasitas bandara, peningkatan kualitas pelayanan dan peningkatan operasional yang merujuk pada Safety, Security, Services, Compliance dan Health terutama pada masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.