Bisnis.com, JAKARTA – Rentetan kasus korupsi yang terjadi di badan usaha plat merah China membuat regulator geram. Satu orang diantaranya telah dijatuhi hukuman mati dan lainnya mendekam seumur hidup di penjara.
Pertama, Lai Xiaomin, mantan bos China Huarong Asset Management Co., yang mayoritas dimiliki oleh Kementerian Keuangan China telah dieksekusi pada Januari setelah menerima suap 1,8 miliar yuan (US$278 juta).
Pada September lalu, Yuan Renguo, mantan direktur utama perusahaan minuman plat merah Kweichow Moutai Co., dijatuhi hukuman seumur hidup karena kasus rasuah senilai 112,9 juta yuan (US$17,50 juta).
Selain itu, China juga menjatuhi hukuman kepada Xue Jining, mantan kepala regulator perbankan di cabang Inner Mongolia setelah mengambil uang sogokan senilai 400 juta yuan (US$62,02 juta).
Hu Huaibang, mantan Kepala China Development Bank dihukum karena membantu memfasilitasi jalur kredit US$4,8 miliar yang daijukan oleh CEFC China Energy Co. Keputusan pengadilan pada Januari 2021 menjatuhinya hukuman seumur hidup.
Pada 20 September lalu, pengawas korupsi tertinggi di China mengeluarkan pedoman yang mencantumkan 101 jenis kejahatan yang akan diselidiki.
Beberapa di antaranya adalah penyuapan dan melalaikan tugas hingga perdagangan orang dalam dan menandatangani tagihan komersial yang mencurigakan.
Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 321.000 penyelidikan telah dilakukan oleh pemerintah pada paruh pertama 2021. Sebanyak 265.000 personel telah dihukum. Angka tersebut termasuk menjadi yang terbesar.
China tengah melakukan penyelidikan terhadap regulator finansial yang terdiri dari perbankan, asuransi, dan manajer utang untuk pertama kalinya dalam 6 tahun guna membasmi korupsi di dalam sistem keuangan yang nilainya US$54 triliun.
Dilansir Bloomberg pada Selasa (12/10/2021), Komisi Pusat Inspeksi Disiplin China (CCDI) akan memulai inspeksi anti korupsi selama 2 bulan pada Komisi Regulasi Perbankan dan Asuransi China (CBIRC). Mereka akan membuka penerimaan laporan dari sumber atau whistleblower hingga 15 Desember, menurut pernyataan pada Senin petang.