Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja pusat perbelanjaan sepanjang tahun ini sangat berat. Pasalnya, PPKM Level 4 yang terjadi pada kuartal III/2021 membuat mal kembali tutup sehingga beberapa tenant memutuskan tidak memperpanjang masa sewanya.
Data Colliers International Indonesia menunjukkan tingkat hunian mal di Jakarta tercatat sebesar 71,2 persen, turun 0,8 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Sebaliknya, hunia pusat perbelanjaan di Bodetabek tercatat 70,2 persen, atau turun 1,6 persen secara kuartalan.
JIka dirinci, tingkat hunian mal di CBD masih tercatat yang tertinggi yakni sekitar 76,1 persen. Sementara mal di Jakarta Pusat di luar CBD mencatat rerata tingkat hunian terendah yakni hanya sebesar 58,5 persen.
Pada kuartal IV/2021, Aeon Mall Tanjung Barat akan siap beroperasi. Selain itu, terdapat dua mal baru di area Bodetabek yang diperkirakan selesai pada penghujung tahun ini.
“Pandemi telah membuat berbagai mal mengalami perlambatan kinerja, bahkan tak jarang mal yang sepi pengunjung dijual AEON mal Tanjung Barat kembali diundur menjadi akhir tahun ini. Sebelumnya, manajemen menyatakan akan dibuka kuartal I 2021,” kata Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto, Rabu (6/10/2021).
Menurutnya, bertambahnya jumlah pasokan mal baru akan menjadi pengaruh utama tertekannya rerata okupansi, terlebih jika masih rendahnya komitmen penyewa yang buka di saat grand opening.
"Penyewa-penyewa baru yang akan membuka gerai pertamanya di Indonesia akan menjadi magnet baru untuk meningkatkan kunjungan ke mal," katanya.
Pada kuartal III ini, praktis tidak ada pasokan baru di Jakarta sehingga suplai kumulatif tetap berada di 4,86 juta meter persegi. Adanya perluasan Mal Margo City di kuartal III tercatat menambah pasokan kumulatif di area Bodetabek menjadi 2,87 juta meter persegi.
Dia menilai tingkat kunjungan ke mal akan mengalami peningkatan terlebih jika anak usia 12 tahun ke bawah sudah boleh diizinkan masuk.