Bisnis.com, JAKARTA — PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) membidik peningkatan produksi batu bara lebih dari 19 juta ton atau melampaui target 2021. Upaya ini merupakan respons terhadap kenaikan harga batu bara acuan (HBA) Oktober menjadi US$161,63 per metrik ton.
Direktur Komunikasi Korporat & Hubungan Investor Indo Tambangraya Megah Yulius Gozali rencana ini menyikapi semakin memanasnya HBA Oktober. Meski begitu tidak disebutkan berapa target peningkatan yang diharapkan.
“Mengenai kenaikan HBA bulan Oktober yang tinggi, Perusahaan berusaha untuk memproduksi batubara melebihi target produksi yang ada,” katanya kepada Bisnis, Rabu (6/10/2021).
Emiten berkode saham ITMG tersebut menetapkan target produksi di kisaran 19 juta–19,9 juta ton sepanjang 2021. Adapun dada kuartal II/2021 produksinya sedikit di bawah target yakni 4,7 juta ton akibat operasional tambang terhambat hujan deras.
Pada kuartal III/2021, perusahaan menargetkan produksi dapat mencapai 5,5 juta ton dari enam tambang.
“Pada kuartal ketiga tahun ini kita perkirakan akan stabil dan diharapkan kondisi cuaca dapat mendukung pencapaian di triwulan ketiga,” kata Direktur ITMG Yulius Kurniawan pada paparan publik, Selasa (7/9/2021).
Sebelumnya harga komoditas batu bara terus merangkak sejak semester II/2021. Hal ini terjadi seiring tingginya permintaan batu bara dari pasar global namun tidak didukung pasokan memadai. Harga batu bara di bursa ICE Newscastle untuk kontak Desember 2021 mencapai US$267 per metrik ton pada Rabu (6/10/2021).
Dari kondisi ini, pemerintah menetapkan kenaikan harga batu bara acuan menjadi US$161,63 per metrik ton. Penetapan Oktober naik US$11,60 per metrik ton dibandingkan bulan sebelumnya yakni US$150,03 per metrik ton.