Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pariwsata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyambut baik pembukaan Bali untuk kunjungan wisatawan mancanegara mulai 14 Oktober 2021.
Kendati pengumuman tersebut merupakan berita gembira, tetapi dia mengatakan pembukaan itu harus diakukan dengan penuh kehati-hatian.
"Karena walaupun sekarang kita mengalami situasi Covid-19 yang terkendali dan beberapa capaian kita ini mengundang pujian atau apresiasi dari banyak negara, kita tidak boleh lengah, harus tetap hati-hati dan waspada," kata Sandiaga, dikutip dari tempo, Senin (4/10/2021).
Dia mengatakan saat ini pemerintah tengah memfinalkan dari segi negara, karantina, hingga testing.
"Tapi yang paling terpenting, yang paling utama dan prioritas adalah keselamatan, baik masyarakat Indonesia dari sisi kesehatan dan terlindungi dari potensi lonjakan kasus-kasus baru Covid-19 dan bagaimana kita mengidentifikasi dan bisa memitigasi varian-varian baru yang bermunculan berkaitan dengan mutasi virus Covid-19 ini," tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, akan kembali dibuka untuk penerbangan internasional pada Kamis, 14 Oktober 2021.
"Itu selama memenuhi ketentuan dan persyaratan mengenai karantina, tes, dan kesiapan satgas," ujar Luhut dalam konferensi pers, Senin, 4 Oktober 2021.
Luhut mengingatkan bahwa setiap penumpang kedatangan internasional harus memiliki bukti pemesanan atau booking hotel untuk karantina. Kamar yang dipesan minimum harus untuk delapan hari dan dengan biaya sendiri.
Menurut Luhut, negara yang dibuka untuk penerbangan ke Bali antara lain pengunjung dari Korea Selatan, Cina, Jepang, Abu Dhabi, Dubai, hingga Selandia Baru.
Pembukaan Bandara Ngurah Rai untuk penerbangan internasional adalah bagian dari pelonggaran penerapan PPKM untuk periode dua pekan ke depan hingga 18 Oktober 2021.