Bisnis.com, JAKARTA - Produsen pesawat Eropa Airbus SE akan tetap menambah produksi A320 meskipun tengah kekurangan tenaga kerja dan material di tengah tekanan pandemi Covid-19.
Chief Executive Officer (CEO) Airbus Guillaume Faury mengatakan perusahaan akan menambah produksi seri A320 dari 40 per bulan menjadi 64 per bulan pada 2023. Bahkan, Airbus masih berkeinginan untuk mencapai angka produksi hingga 75 unit per bulan dalam 5 tahun ke depan.
Menurut Faury, menetapkan target ambisius jangka panjang menjadi penting bagi produsen pesawat untuk mengelola gejolak yang terjadi saat ini.
"Antisipasi tersebut diperlukan agar rantai pasok berjalan dengan benar karena kami dalam situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dan kita perlu memulainya," kata Faury dalam acara pertemuan aviasi Asosiasi Transportasi Udara Internasional di Boston.
Saat ini, perusahaan tengah menghadapi tantangan yang meluas seperti kelangkaan material, kenaikan biaya logistik, dan kekurangan tenaga kerja. Hal ini hampir sama dengan yang dialami oleh produsen otomotif dari Detroit hingga Tokyo.
Namun, Faury meyakinkan bahwa perusahaan akan tetap melanjutkan rencana penambahan produksi. Perusahaan telah mengirimkan tim ke suplier untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Baca Juga
"Kami pikir mereka akan berhasil mengatasinya, tetapi akan membutuhkan waktu karena kami baru saja memulai dari aktivitas yang paling kecil. Namun, perlu dilakukan cepat untuk keluarga A320 yang menjadi pendorong terbesar bagi kami," tutur Faury.
Saat ini, Airbus tengah mengkaji ambisi penambahan produksi yang akan selesai pada tahun depan.
"Kami baru saja memulai perjalanan dari 40 menjadi 64. pada 2022, kami akan memiliki pemahaman yang baik dari apa yang ingin kami lakukan pada 2025 atau 2026."