Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Otomotif Global Ini Catat Penjualan Terburuk pada Kuartal III/2021

Perusahaan otomotif global di bawah ini memperlihatkan dampak kelangkaan chip yang tercermin dari anjloknya penjualan pada kuartal III/2021, khususnya pada September.
Pabrik Toyota di Jepang. /Toyota
Pabrik Toyota di Jepang. /Toyota

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan otomotif global mencatatkan penjualan terburuk pada kuartal III/2021 akibat terpukul kelangkaan pasokan semikonduktor.

Dilansir Bloomberg pada Sabtu (2/10/2021), perusahaan otomotif global di bawah ini memperlihatkan dampak kelangkaan chip yang tercermin dari anjloknya penjualan pada kuartal III/2021, khususnya pada September.

1. Stellantis

Perusahaan melaporkan penjualan turun 19 persen pada kuartal III/2021, angka yang tidak terlalu buruk dari perkiraan analis.

“Permintaan masih ada," Kepala Penjualan Stellantis AS Jeff Kommor dalam sebuah pernyataan.

Seperti yang dilakukan perusahaan lain, produsen asal Belanda ini telah melestarikan chip langka untuk produk paling larisnya. Oleh karenanya, pikap Jeep Gladiator dan Grand Cherokee mencatatkan kenaikan masing-masing 2 persen and 45 persen.

Namun, penjualan Jeep turun 11 persen dan pengiriman Ram juga anjlok 17 persen. Dengan demikian, penjualan secara keseluruhan tercatat merosot 3 persen sejak awal tahun hingga September.

2. Nissan

Penjualan Nissan Motor Co turun 10 persen pada kuartal III/2021, lebih curam dari penurunan 6,5 persen yang diperkirakan analis. Pengiriman crossover Nissan Rogue yang paling laris juga merosot 13 persen, sementara penjualan sedan Sentra meningkat 26 persen. Kedua model mencatat pertumbuhan yang kuat sepanjang tahun ini.

Penjualan mobil secara year to date naik 19 persen, tetapi sedang kekurangan model baru. Adapun lini produk mewah Infiniti mulai terlihat redup setelah penjualan turun hingga 39 persen pada kuartal III/2021 dan turun sebesar 19 persen secara tahunan. Pengiriman QX60 anjlok 75 persen secara year to date dengan penjualan hanya sebanyak 68 unit pada kuartal ini.

3. Honda

Penjualan Honda juga turun sebesar 10,9 persen pada kuartal III/2021, lebuh buruk dari perkiraan sebesar 6,7 persen.

"Kekurangan microchip dan masalah kemacetan pelabuhan terus menjadi kendala bagi seluruh industri. Namun, kami didorong oleh rekor penjualan model Honda yang persediaannya memadai," kata eksekutif American Honda Dave Gardner.

Penjualan berkurang hampir setengah pada September menjadi 17.483 unit. Sementara penjualan year to date naik 22 persen lebih dari 290.000 kendaraan.

4. Toyota

Penjualan kuartalan Toyota Motor Corp., tetap naik 1,4 persen, meski anjlok 22,4 persen khusus pada September. Sementara itu, penjualan tetap naik 28 persen sejak awal tahun.

Penjualan SUV mahalnya menjadi perioritas perusahaan, di mana seri NX dan GX naik meningkat 40 persen dan 16 persen. Prius juga naik 57 persen menjadi 51.000 unit di AS sepanjang tahun ini.

5. Mitusbishi

Seperti Hyundai, Mitsubishi Corp., mencatatkan penurunan tipis sebesar 4 persen pada kuartal III/2021. Namun sejak awal tahun ini, pengiriman Mitsubishi sudah mencapai 6 persen atau sekitar 77.000 unit.

6. GM

GM menjual 446.997 kendaraan secara eceran di AS pada kuartal ketiga, turun 33 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Perusahaan terimbas kekurangan chip dan tengah menghadapi minimnya persediaan.

Steve Carlisle, Presiden GM Amerika Utara mengatakan pasokan chip kemungkinan akan meningkat. “Gangguan pasokan semikonduktor yang berdampak pada wholesale dan pengiriman kuartal ketiga kami sudah membaik. Pada kuartal keempat, aliran kendaraan akan stabil di pabrik dan akan terus dikirim ke dealer," ujar Carlisle.

7. Hyundai

Penjualan Hyundai Motor Co. turun hanya 2 persen pada September, mungkin salah satu performa terbaik bulan ini. Penjualan untuk kuartal III/2021 meningkat 4 persen.

Crossover Elantra dan Tucson adalah yang berkinerja terbaik di kuartal ini. SUV Santa Fe, yang dibuat di Alabama, meraih sukses besar pada September.

Kepala penjualan AS Randy Parker mengatakan dealer menjual lebih banyak mobil yang sebenarnya tidak mereka miliki. Konsumen bersedia menunggu dan tidak keberatan dengan harga yang lebih tinggi, selama mereka tidak berpikir orang lain mendapatkan kesepakatan yang lebih baik, katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper