Bisnis.com, JAKARTA – Paviliun Indonesia di Expo 2020 Dubai telah diresmikan. Pemerintah meyakini paviliun ini dapat menunjukkan keunggulan Indonesia di berbagai sektor.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memastikan Paviliun Indonesia dapat merepresentasikan potensi dan keunggulan Tanah Air di mata dunia. Paviliun ini akan menjadi sarana utama bagi Indonesia untuk memasarkan citra bangsa kepada calon mitra strategis dari seluruh dunia.
Indonesia pertama kali mengikuti Expo pada 1964 di New York World Fair dan secara rutin terus berpartisipasi sampai 2020. Indonesia tercatat menerima Bronze Awards pada Expo 2005 Aichi serta meraup transaksi hingga Rp200 miliar. Indonesia juga dinobatkan sebagai Top Three Best Pavilion di Expo 2010 Shanghai.
Berkaca pada kesuksesan sebelumnya, Indonesia optimistis dapat menjadikan Expo sebagai salah satu strategi pemulihan ekonomi nasional serta semakin memperkuat pertumbuhan perekonomian nasional di masa mendatang.
Di sektor perdagangan, Indonesia akan memperkenalkan berbagai komoditas unggul, salah satunya rempah-rempah melalui inisiatif Indonesia Spice Up The World yang akan diluncurkan secara resmi ke pasar global di awal November 2021.
Sepanjang 2020, nilai permintaan rempah dunia mencapai US$9,84 miliar dan Indonesia berdiri sebagai salah satu negara pemilik jenis rempah terbanyak.
Baca Juga
Untuk menarik daya tarik investor asing, Paviliun Indonesia akan memberikan gambaran tentang beragam potensi investasi yang ditawarkan Tanah Air kepada dunia.
Dengan peningkatan di sektor ekonomi digital, penguatan pengembangan industri dan konektivitas transportasi logistik, inisiatif pembangunan super hub sebagai produksi perdagangan teknologi dan keuangan, dan daftar prioritas investasi, pemerintah yakin dunia akan melirik Indonesia sebagai ladang investasi yang menjanjikan.
Sementara di sektor pariwisata, untuk memikat kepercayaan wisatawan mancanegara ke Indonesia, pemerintah telah mempersiapkan sertifikasi Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian
(CHSE) yang gencar dioptimalkan di penjuru lokasi wisata, percepatan kekebalan kelompok (herd immunity) melalui vaksinasi Covid-19, dan memetakan zona prioritas destinasi aman.
“Acara ini menjadi salah satu strategi Indonesia kembali pulih setelah setahun lebih terdampak pandemi Covid-19. Selain untuk pemulihan ekonomi nasional, partisipasi Indonesia di World Expo 2020 juga diharapkan berdampak besar pada kesejahteraan masyarakat dengan ketersediaan semakin banyak lapangan pekerjaan, membuka peluang bagi UMKM untuk berkembang, dan menghidupkan kembali ekonomi masyarakat di wilayah pariwisata,” kata Lutfi dikutip dari siaran pers, Sabtu (2/10/2021).
Paviliun Indonesia akan menyajikan 26 tema mingguan, lebih dari 75 forum bisnis, dan menghadirkan lebih dari 300 produk UMKM siap ekspor, termasuk komoditas, kerajinan tangan, interior, tekstil, sampai produk fesyen.
Kehadiran pengunjung pada Paviliun Indonesia maupun kegiatan yang disuguhkan selama Expo tidak hanya dihitung secara fisik, tapi juga kehadiran online.
Kemegahan Paviliun Indonesia merupakan buah dari sinergi dan kerjasama lintas pemerintah dengan dukungan para mitra perusahaan yang telah berkontribusi terhadap cita-cita bangsa.
Beberapa di antaranya meliputi PT Astra International Tbk. (Astra), Pt Aplikasi Karya Anak Bangsa (GoTo), PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), Asia Pacific Resources International Limited (APRIL Group), PT Gajah Tunggal Tbk., dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (Indofood).