Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi inti pada September 2021 lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono menyampaikan bahwa inflasi inti pada periode tersebut mencapai 0,13 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) dan memberikan andil sebesar 0,09 persen terhadap inflasi.
Pada Agustus 2021, inflasi inti tercatat lebih tinggi, yaitu mencapai 0,21 persen mtm.
Margo menjelaskan, komoditas penyumbang utama inflasi pada komponen inti adalah sewa rumah dengan andil 0,01 persen.
“Semantara komoditas yag mendorong deflasi adalah emas perhiasan dan ikan segar, di mana masing-masingnya memberikan andil 0,01 persen,” katanya dalam konferensi pers virtual, Jumat (1/10/2021).
Secara umum, Indeks Harga Konsumen (IHK) pada September 2021 tercatat mengalami deflasi sebesar 0,04 persen mtm.
Baca Juga
Penurunan IHK tersebut didorong oleh penurunan harga pada komponen harga bergejolak atau volatile food sebesar 0,88 persen dan memberikan andil terhadap deflasi sebesar 0,15 persen.
“Dari andil sebesar ini, komoditas yang mendorong deflasi di antaranya telur ayam ras, cabai rawit, bawang merah, dan cabai merah,” jelasnya.
Sementara, harga yang diatur pemerintah atau administered price tercatat mengalami inflasi sebesar 0,14 persen dan memberikan andil sebesar 0,02 persen.
Komoditas pendorong deflasi pada komponen tersebut adalah tarif angkutan udara dengan andil 0,01. Sementara komoditas yang mendorong inflasi adalah bensin, rokok putih, rokok kretek filter yang masing-masingnya memberikan andil 0,01 persen.