Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Blokir Transaksi Kripto, Komisi Perbankan: Ini Kesempatan Besar untuk AS

Bank sentral China melarang semua transaksi terkait kripto, termasuk layanan yang disediakan oleh bursa luar negeri. People's Bank of China mengatakan di situs webnya bahwa cryptocurrency termasuk Bitcoin dan Tether bukan mata uang fiat dan tidak dapat diedarkan.
Ilustrasi Bitcoin/Bloomberg
Ilustrasi Bitcoin/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Tindakan keras China terhadap transaksi cryptocurrency adalah peluang besar bagi AS. Hal tersebut meluncur dari pernyataan Pat Toomey, Senator dari partai Republik yang masuk dalam Komite Perbankan Senat AS.

"Beijing sangat memusuhi kebebasan ekonomi sehingga mereka bahkan tidak dapat mentolerir orang-orang mereka yang berpartisipasi dalam apa yang bisa dibilang sebagai inovasi paling menarik di bidang keuangan dalam beberapa dekade," ujar Toomey, dikutip dari Bloomberg, Jumat (24/9/2021).

Menurutnya, kebebasan ekonomi mengarah pada pertumbuhan yang lebih cepat, dan pada akhirnya, standar hidup yang lebih tinggi untuk semua.

Bank sentral China melarang semua transaksi terkait kripto, termasuk layanan yang disediakan oleh bursa luar negeri. People's Bank of China mengatakan di situs webnya bahwa cryptocurrency termasuk Bitcoin dan Tether bukan mata uang fiat dan tidak dapat diedarkan.

Sementara itu, sekelompok advokat investor AS tengah mendesak Securities and Exchange Commission (SEC) untuk pengawasan lebih lanjut terhadap proyek cryptocurrency.

The Fed sendiri masih terus membahas perihal dolar digital. Bank sentral AS ini belum dapat memutuskan terkait dengan penggunaan mata uang digital dan tidak akan terburu-buru dalam memutuskan.

Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral AS tidak akan tertekan untuk memutuskan terlalu cepat karena setiap negara tengah mengerjakan proyeknya masing-masing.

“Rasanya penting untuk sampai di mana kami dapat membuat keputusan berdasarkan informasi tentang ini dan melakukannya dengan cepat. Kami tidak tertinggal. Sepertinya yang penting kami melakukannya dengan benar dan cepat," kata Powell dalam konferensi pers, dikutip dari CNBC pada Rabu (22/9/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper