Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia dinilai perlu dorong isu pasar tenaga kerja yang inklusif bagi penyandang disabilitas sebagai salah satu isu prioritas pada pertemuan G20. Seperti diketahui, Indonesia akan memegang Presidensi G20 mulai dari 1 Desember hingga satu tahun ke depan.
LPEM FEB UI melalui kajiannya mendorong pemerintah agar bisa menekankan isu tersebut sebagai salah satu isu prioritas pada Employment Working Group (EWG) di G20. EWG merupakan wadah yang diberikan G20 kepada negara-negara anggotanya mengenai best practice di negara masing-masing terkait isu ekonomi dan sosial ketenagakerjaan.
Menurut data World Bank Report in Disability di 2011, terdapat lebih dari 15 persen populasi dunia yang memiliki disabilitas. Oleh karena itu, LPEM FEB UI menilai kelompok masyarakat ini penting untuk mendapatkan perhatian khusus.
"Diharapkan perhatian pada isu ini akan menghasilkan kebijakan yang mampu mendorong peningkatan kesempatan kerja yang lebih luas, meningkatkan daya saing di pasar tenaga kerja, serta mendorong produktivitas bagi kelompok disabilitas," tulis LPEM FEB UI pada kajiannya yang dikutip Bisnis, Jumat (24/9/2021).
Secara spesifik, LPEM FEB UI meminta perwakilan Indonesia nantinya dapat mendorong pembahasan tentang peningkatan keterampilan pekerja disabilitas, perluasan akses pasar tenaga kerja, serta perlindungan di tempat kerja, di EWG mendatang.
"Dalam jangka panjang, hal ini juga diharapkan akan mampu meningkatkan peran dan kontribusinya [penyandang disabilitas] dalam pembangunan ekonomi," demikian yang dikutip dari kajian.
Baca Juga
Adapun, berdasarkan SAKERNAS Agustus 2020, terdapat 8 juta orang pada angkatan kerja yang merupakan penyandang disabilitas atau setara dengan 5,79 persen dari total angkatan kerja 2020. Mereka paling banyak merupakan laki-laki (57,83 persen); tinggal di pedesaan (54,82 persen); berusia produktif yaitu25-29 tahun (54,25 persen); dan berpendidikan tamatan SD ke bawah (67,78 persen).
Sementara, jumlah penyandang disabilitas yang tercatat bekerja adalah sebanyak 7,68 juta orang atau 5,98 persen dari total penduduk yang bekerja di Indonesia. Mayoritas bekerja di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar (47,9 persen).
Pandemi Covid-19 juga telah memberikan dampak bagi penyandang disabilitas, meskipun tidak sebesar dari kelompok non-disabilitas.
"Meskipun dampak yang dialami PWOD lebih besar dibandingkan dengan PWD, PWD dianggap masih lebih tidak diuntungkan mengingat mayoritas PWD bekerja di sektor informal dengan kepastian pekerjaan yang terbatas dan juga pilihan untuk memperoleh pekerjaan baru yang terbatas," tulis LPEM FEB UI.