Bisnis.com, JAKARTA – Guna mengakomodasi kebutuhan industri logistik muatan berat yang terintegrasi dan berbasis teknologi, perusahaan logistik Agros melucurkan sistem layanan terpadu satu pintu (one stop service).
Sistem tersebut memiliki fokus menghadirkan solusi terintegrasi untuk mengoptimalkan jasa logistik muatan berat. Terhitung sejak muncul di awal 2020, hingga saat ini, Agros berhasil menyelesaikan sebanyak 102.306 transaksi logistik dengan total angkut mencapai 2.183.156 tonase.
Agros berupaya menghadirkan solusi untuk membantu para shipper dalam mengurus rumitnya pengelolaan armada, transparansi dan standardisasi biaya hingga kebutuhan akan penyederhanaan sistem transaksi dan kemudahan pengawasan.
“Setelah berbagai pengamatan dan riset yang kami lakukan di industri ini, kami sampai pada kesimpulan bahwa sebagian besar problem masih muncul karena para pelaku industri ini masih bertahan menggunakan sistem konvensional dan tidak terintegrasi,” ujar CEO Agros Arman, seperti dikutip dari siaran persnya, Jumat (24/9/2021).
Dia mengatakan, Agros akan menghubungkan shipper, transporter, hingga pengemudi dalam satu platform layanan terintegrasi.
Di sisi lain perseroan saat ini sedang menyasar kawasan Indonesia Timur sebagai salah satu pasar yang ingin dieksplorasi.
Baca Juga
Adapun, berdasarkan data Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), arus pengiriman barang di Indonesia selama pandemi bertumbuh hingga 40 persen.
Meskipun mengalami pertumbuhan, industri logistik masih dibayangi oleh sejumlah tantangan. Adapun tantangan tersebut adalah kebutuhan pendistribusian produk yang meningkat dan kenaikan permintaan armada berat untuk mengangkut bahan baku yang dibutuhkan di berbagai industri.