Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Dewan Jagung Nasional Tony J. Kristianto meminta pemerintah untuk menggandeng pabrik pakan terkait rencana pemberian subsidi jagung sebanyak 30.000 ton kepada peternak.
Tony mengatakan langkah itu diperlukan untuk memastikan stabilitas harga jangka pendek di tengah pasar. Selain, kata Tony, untuk menjawab persoalan minusnya ketersediaan jagung di sejumlah sentra pemasok yang ada di luar Pulau Jawa.
“Saya usulnya pemerintah bicara sama pabrik pakan ternak karena mereka menjual pakan jadi,” kata Tony melalui sambungan telepon kepada Bisnis, Minggu (19/9/2021).
Tony membeberkan opsi impor yang disampaikan Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi sulit untuk diambil. Lantaran harga jagung di pasar internasional turut mengalami kenaikan.
“Sisanya dibayar pemerintah, kalau subsidi 60.000 ton, sekitar Rp60 miliar selesai. Duitnya jelas ke mana, barangnya jelas ke mana karena jualnya ke peternak kecil,” kata dia.
Sebelumnya, Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Singgih Januratmoko meminta pemerintah untuk segera merealisasikan janji subsidi jagung sebagai bahan pakan ayam di sentra perternakan yang tersebar di Blitar, Klaten, Boyolali, Sukoharjo dan Lampung.
Singgih mengatakan subsidi jagung itu bakal mempercepat rencana stabilisasi ketimpangan harga yang terjadi antara tingginya biaya produksi dan merosotnya harga telur dari peternak di tengah pasar sejak triwulan lalu.
“Informasinya Kementerian Perdagangan dananya sudah siap hanya saja Kementerian Pertanian barangnya [jagung] masih belum tahu ada atau tidak,” kata Singgih melalui sambungan telepon kepada Bisnis, Minggu (19/9/2021).
Ihwal rencana subsidi itu, Kementerian Perdagangan telah menyiapkan anggaran sebesar Rp45 miliar untuk pengadaan 30.000 ton jagung dengan harga Rp1,500 per kilogram kepada peternak di sejumlah sentra produksi. Kendati demikian, ketersediaan jagung di daerah pemasok yang berada di luar Pulau Jawa masih belum diketahui nilai riilnya.
“Target presiden satu Minggu segera esekusi, ini Blitar belum menerima apalagi Lampung dan Klaten belum ada informasi juga. Sementara anggaranya sudah siap,” kata dia.
Pinsar sempat mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk mengimpor jagung untuk memutus polemik tingginya bahan pakan ternak dalam negeri. Usul itu diketahui diterima Jokowi saat menjamu kehadiran sejumlah utusan peternak di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/9/2021).
“Pak Presiden sudah setuju kalau tidak ada, buka impor tidak masalah. Tidak tahu nanti bagaimana kita lihat saja, yang penting jangan beri harapan palsu saja kasihan peternak,” kata dia.