Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jaga Kinerja Keuangan, IPCM Sasar Pasar di Luar Pelindo

PT Jasa Armada Indonesia Tbk. (IPCM) secara aktif melakukan pengembangan pasar di luar Pelindo II (Indonesia Port Corporation/IPC) untuk menjaga neraca keuangannya tetap positif.
Kapal pemandu milik PT Jasa Armada Indonesia menarik kapal penumpang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (11/10)./JIBI-Endang Muchtar
Kapal pemandu milik PT Jasa Armada Indonesia menarik kapal penumpang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (11/10)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – PT Jasa Armada Indonesia Tbk. (IPCM) secara aktif melakukan pengembangan pasar di luar Pelindo II (Indonesia Port Corporation/IPC) untuk menjaga neraca keuangannya tetap positif.

Direktur Utama IPCM Amri Yusuf menjelaskan bahwa ada dua cara yang ditempuh perusahaan untuk menjaga neraca keuangan tetap positif, bahkan lebih baik dari sebelum pandemi Covid-19.

Pertama, IPCM melakukan penetrasi terhadap pasar yang telah ada di pelabuhan-pelabuhan umum, Kedua, ekspansi pada pasar baru.

Dia menjelaskan bahwa upaya mengembangkan pasar dilakukan dengan menangkap potensi pasar yang ada di sekitar pelabuhan umum, seperti terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS) dan terminal khusus (Tersus).

“Dengan demikian, diharapkan komposisi kontribusi revenue dari non-IPC dapat tumbuh dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jadi, kami tidak hanya mengandalkan market existing dari IPC, tetapi juga kami ingin mendapatkan market baru di luar IPC atau Pelindo,” jelasnya, Jumat (17/9/2021).

Menurutnya, langkah merambah pasar baru dan peningkatan pendapatan itu juga dilakukan dengan mengeksekusi pipeline perusahaan yang telah ditetapkan tahun ini, dan menyiapkan pipeline baru untuk tahun depan.

Direktur Keuangan & SDM/Direktur Independen IPCM Rizki Pribadi Hasan menyampaikan bahwa sampai dengan semester I/2021, pendapatan usaha perusahaan mengalami kenaikan 16 persen menjadi Rp339 miliar.

Dari sisi laba usaha, Rizki memaparkan bahwa juga terjadi peningkatan sekitar 20 persen, menjadi Rp70 miliar. Kemudian, laba bersih perusahaan juga mengalami peningkatan 12 persen menjadi Rp60 miliar.

“Terlihat jelas bahwa kenaikan kami cukup signifikan dibandingkan dengan 2020, di mana pertumbuhan pendapatan hanya 2 persen dan pertumbuhan laba bersih minus 11 persen,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper