Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penerima Insentif Kartu Prakerja Tembus 10,6 Juta Orang hingga September 2021

Total penerima manfaat Kartu Prakerja mencapai 5,5 juta peserta pada 2020 dan 5,1 juta penerima Kartu Prakerja pada 2021.
Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta, Senin (20/4/2020). /ANTARA
Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta, Senin (20/4/2020). /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mencatat Program Kartu Prakerja telah menjangkau 10,6 juta penerima manfaat sejak gelombang 1 dibuka pada 11 April 2020 hingga gelombang 20 pada 15 September 2021.

Jika dirincikan, total penerima manfaat Kartu Prakerja mencapai 5,5 juta peserta pada 2020 dan 5,1 juta penerima Kartu Prakerja pada 2021.

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana (PMO) Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menyampaikan bahwa program tersebut telah memberikan dampak yang signifikan di tengah situasi sulit akibat pandemi.

“Pada 16 September 2021, kami kembali membuka pendaftaran baru, yakni Gelombang 21 dengan kuota 754.929 orang,” katanya, Kamis (16/9/2021).

Denni menjelaskan, berdasarkan data Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, 89 persen penerima Kartu Prakerja menganggur saat mereka mendaftar program ini.

Tidak hanya menganggur karena PHK, namun mereka yang juga baru lulus dari perguruan tinggi dan sedang mencari kerja.

“Di sinilah Kartu Prakerja hadir memberi solusi tidak hanya untuk mereka yang terkena PHK akibat pandemi, tapi menjadi program pengembangan kompetensi para pencari kerja dan juga pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi, termasuk pelaku usaha mikro dan kecil,” jelasnya.

Dia menambahkan, dari 135 juta jumlah angkatan kerja Indonesia saat ini, 90 persen di antaranya belum pernah mengikuti pelatihan bersertifikat. Demikian juga profil 7 juta jumlah pengangguran di Indonesia, 91 persen di antaranya belum pernah mengikuti pelatihan bersertifikat.

kondisi tersebut menunjukkan terjadinya kegagalan pasar dalam menghasilkan tingkat pelatihan kerja yang optimal. Karena itulah, Program Kartu Prakerja hadir untuk memberikan beasiswa pelatihan meskipun, karena situasi pandemi, ada sifat semi-bansos yang diembannya.

“Program Kartu Prakerja mendisrupsi pasar pelatihan kerja, dari yang semula top down menjadi on demand. Selain itu, Prakerja menghidupkan pasar peningkatan keterampilan. Antar lembaga pelatihan yang jumlahnya ratusan itu saling bersaing memberikan layanan dan harga terbaik bagi konsumen,” katanya.

Berdasarkan hasil survei BP, sebanyak 91 persen peserta Kartu Prakerja mengatakan bahwa keterampilan kerja mereka meningkat setelah mengikuti pelatihan.

“Hal ini selaras dengan evaluasi Manajemen Pelaksana dimana skor pre-test peserta meningkat dari awalnya 59 menjadi 73 pada saat post-test,” tutur Denni.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper