Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Keuangan PT Adhi Commuter Properti Mochamad Yusuf menuturkan total tingkat okupansi hunian LRT City saat ini telah mencapai 55 persen atau setara dengan 3.500 unit dari 12 proyek yang dikembangkan perusahaan.
“Kami sampaikan, total keterisian atau okupansi TOD sampai Juni 2021 dari total 12 proyek sudah hampir 55 persen atau setara 3.500 unit," ujarnya.
Dia menuturkan, okupansi perkantoran yang dikembangkannya telah mencapai 100 persen dari yang telah diserahterimakan. Sementara itu, area komersial yang dibangun perusahaan juga sudah hamper seluruhnya terisi.
Dari sisi marketing sales, kata dia, perusahaan berhasil mencatatkan pertumbuhan hingga 300 persen secara tahunan. Targetnya, perusahaan mampu menjaga pertumbuhan marketing sales hingga 100 persen di akhir 2021.
“Jadi, kontribusi Adhi Commuter Properti secara konsolidasi sampai semester 1/2020 masih di 10–15 persen. Jadi ke depan, tentu saja dengan pertumbuhan tersebut, kami merencanakan tumbuh 20–25 persen, karena dari sisi konsolidasi Adhi Karya terbesar masih dari konstruksi,” tuturnya.
Yusuf menilai, proses serah terima dan kinerja properti saat ini dipengaruhi oleh penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71, 72, dan 73 tentang persyaratan beralihnya risiko dalam bentuk hand over bangunan.
Untuk itu, dalam rencana jangka panjang Adhi Commuter Properti telah menyusun beberapa tahapan yang pada tahap tertentu perusahaan akan menyerahterimakan tower kedua LRT City Bekasi dan Jatibening untuk memastikan kinerja perusahaan terus tumbuh dan berkembangan ke depannya.
Pasalnya, secara keseluruhan perusahaan mampu melakukan serah terima sekitar tiga sampai empat tower per tahun.
“Alhamdulillah kami sudah hand over empat tower pada tahun ini, salah satunya di Cisauk, dan kemudian Adhi City. Tahun depan masih ada beberapa proyek yang mulai kami hand over, terutama proyek yang dicanangkan untuk topping off pada tahun ini, salah satunya adalah LRT Ciracas,” tuturnya.