Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan obligasi hijau atau green bond di Eropa yang moncer pada pekan ini akan menjadikan bulan ini luar biasa bagi penerbit surat utang negara di kawasan tersebut.
Dilansir Bloomberg pada Sabtu (11/9/2021), Spanyol berhasil menjual 5 miliar euro saat penerbitan green bond perdananya pada Selasa. Sementara itu, negara bagian Isle of Man yang terkahir kali menerbitkan pada dua dekade lalu mampu meningkatkan penjualan 400 juta pounds atau US$550 juta.
Inggris dan Uni Eropa tengah bersiap untuk menerbitkan surat utang berukuran jumbo di mana Inggris akan tercatat sebagai penerbit surat utang hijau negara terbesar sepanjang sejarah. UE akan memulai pencatatan Oktober senilai 240 miliar euro.
Namun, adanya perubahan kebijakan ramah lingkungan di Uni Eropa membuat khwatir pasar green bond. Bagi investor yang mewaspadai potensi greenwashing atau marketing yang mengklaim produk ramah lingkungan, hal tersebut akan memperkeruh prospek.
Terlepas dari hal itu, permintaan tetap kuat dengan ledakan mandat investasi ESG.
“Masalahnya bukan terlalu banyak utang, tetapi tidak cukup. Pemilik aset institusional dan manajer aset perlu mendekarbonisasi portofolio dengan meningkatkan pangsa aset hijau,” kata Chief Investment Officer AXA Investment Managers Chris Iggo, dalam sebuah catatan.
Baca Juga
Berdasarkan data dari Bloomberg Intelligence, pencatatan green bond negara secara global telah mencapai US$39,1 miliar pada tahun ini, melampaui sepanjang 2020 senilai US$37,5 miliar.
Maraknya pencatatan green bonds dipimpin oleh negara Eropa seperti Prancis, Italia, dan Jerman. Mereka juga diikuti oleh beberapa negara dengan ekonomi berkembang seperti Hong Kong dan Chile yang menjadi penerbit terbesar pada 2021 dari kelasnya.