Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Booming LNG Netral Karbon, Pesanan Mengalir dari Asia

Pengiriman LNG netral karbon telah meningkat dua kali lipat pada tahun ini dibandingkan gabungan pada 2019 dan 2020, berdasarkan pantauan BloombergNEF.
Liquefied Natural Gas (LNG)./Istimewa
Liquefied Natural Gas (LNG)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Pengiriman liquefied natural gas (LNG) atau gas alam cair yang netral karbon semakin populer di kalangan pembeli dari Asia, meskipun adanya kritik bahwa offset yang dilakukan dianggap tidak menghilangkan emisi.

Dilansir Bloomberg pada Kamis (9/9/2021), BP Plc dan Petroliam Nasional Bhd mengirimkan "kargo hijau" ke Taiwan dan Jepang. pada beberapa bulan terakhir.

Pengiriman LNG netral karbon telah meningkat dua kali lipat pada tahun ini dibandingkan gabungan pada 2019 dan 2020, berdasarkan pantauan BloombergNEF.

Asia Utara yang tengah mencari cara untuk menurunkan emisi telah menjadi pelanggan LNG dan Jepang menjadi pembeli terbesar.

Pada saat yang sama, industri gas meminta adanya transparansi dalam hal melakukan offset emisi dari bahan bakar fosil dengan menggunakan kredit karbon atau izin yang diberikan kepada sebuah perusahaan untuk mengeluarkan karbon dioksida dalam jumlah tertentu.

Hingga saat ini, belum ada standar yang dipakai untuk mengukur emisi dari LNG. Selain itu, tidak ada pengawasan dari pemerintah untuk memastikan offset dilakukan melalui proyek-proyek yang memang mengurangi emisi.

Sejauh ini, kebanyakan perusahaan melakukan offset berbiaya murah dari proyek perlindungan hutan yang mendanai pembukaan hutan atau penggunaan lahan alternatif yang dapat menyelamatkan pohon. Namun, hal itu dinilai tidak efektif menghilangkan kelebihan karbon dari atmosfer.

BP telah mengirim offset karbon kargo LNG ke CPC Corp. milik Taiwan pada pekan ini. Pengurangan emisi mencakup karbon dioksida dan metana yang dihasilkan selama produksi dan sampai pada saat mentransfer bahan bakar ke terminal penerima.

Kandungan tersebut tidak mengurangi emisi dari pembakaran gas fosil yang menghasilkan sekitar 70 persen dari total footprint.

Seorang juru bicara menolak untuk mengungkapkan proyek apa yang memasok offset tersebut, mengonfirmasi bahwa itu adalah bagian dari portofolio perdagangan karbon BP sendiri.

Sementara itu, Petroliam Nasional Bhd, atau dikenal Petronas telah mengirim LNG netral karbon pertamanya pada 18 Agustus kepada Shikoku Electric Power Co. Jepang. Offset tersebut mencakup emisi dari produksi hingga pengiriman, tetapi tidak mencakup konsumsi kargo di Jepang, menurut juru bicara Shikoku Electric.

Pasar LNG yang netral karbon masih dalam tahap awal. Perdagangan diperkirakan hanya mencapai 1 juta ton tahun ini, menurut BloombergNEF. Sebagai perbandingan, lebih dari 356 juta ton LNG diimpor pada 2020, menurut International Group of Liquefied Natural Gas Importers.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper