Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mendorong pengelola kawasan industri untuk terus beradaptasi dengan industri halal yang menyimpan peluang pasar hingga US$3 triliun pada 2023.
Agus menyebut saat ini sudah ada tiga kawasan industri halal di tanah air yang mengantongi izin, yakni Modern Cikande Industrial Estate di Serang, Safe n Lock Halal Industrial Park di Sidoarjo, dan Kawasan Industri Halal Bintan Inti Halal Hub, di Kabupaten Bintan.
"Industri harus mampu beradaptasi dengan dinamika dan tren global. Dewasa ini industri halal telah berkembang menjadi sektor manufaktur potensial dan semakin banyak negara yang menerima konsep halal penentu mutu sebuah produk," katanya dalam acara Musyarawah Nasional Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia, Kamis (9/9/2021).
Selain tiga kawasan industri halal yang telah disetujui pemerintah, beberapa yanag masih mengajukan perizinan yakni Kawasan Industri Batamindo di Batam Kepulauan Riau, Kawasan Industri Jakarta Pulogadung dan Kawasan Industru Surya Borneo di Kalimantan Tengah.
Sementara itu, pertumbuhan jumlah kawasan industri sejak lima tahun lalu tercatat sebesar 47,5 persen, dari 86 pada 2016 menjadi 131 pada 2021.
Dari segi luas, kawasan industri juga mengalami peningkatan 53,1 persen dari 39.000 hektare pada 2019 menjadi 59.800 hektare pada tahun ini.
Agus menuturkan jumlah dan luas kawasan industri akan terus bertambah dalam beberapa tahun mendatang. Hingga September 2021, terdapat 38 kawasan industri yang tengah melakukan proses konstruksi dengan total luas lahan 14.750 hektare.
"Di samping itu ada 27 kawasan industri yang telah ditetapkan RPJMN 2020-2024, dan 16 ditetapkan sebagai proyek strategis nasional," ujarnya.
Adapun Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia menargetkan serapan lahan industri dapat meningkat menjadi antara 250 hektare hingga 300 hektare pada tahun ini dari 2020 di kisaran 180 hektare.
Ketua Umum HKI Indonesia Sanny Iskandar mengatakan telah ada perbaikan serapan lahan sejak kuartal pertama tahun ini, terutama untuk pusat data, kendaraan listrik, dan pergudangan. Sany menggarisbawahi angka yang tercatat tersebut merupakan serapan lahan di Jabodetabek dan Karawang.
Setelah mengalami penurunan pada kuartal kedua akibat penularan Covid-19 varian delta, serapan lahan industri diharapkan dapat membaik pada kuartal ketiga dan keempat 2021.