Bisnis.com, JAKARTA - Pengusaha minuman ringan menargetkan pertumbuhan positif pada tahun ini setelah pada 2020 kinerja volume produksi terkontraksi di angka 20 persen.
Ketua Asosiasi Industri Minuman Ringan (Asrim) Triyono Pridjosoesilo mengatakan pihaknya berharap pada momentum Natal dan Tahun Baru (nataru) untuk mengerek utilisasi industri hingga 75 persen dari posisi saat ini sekitar 60 persen hingga 70 persen.
"Untuk periode Natal dan tahun baru akan bisa cukup tinggi. Rata-rata sampai setahun [utilisasi] sekitar 75 persen, kalau Natal dan tahun baru positif," katanya kepada Bisnis.com, Kamis (9/9/2021).
Adapun volume produksi ditarget bisa tumbuh sekitar 1 persen hingga 2 persen. Triyono mengatakan angka tersebut cukup realistis mengingat basis pertumbuhan yang rendah dari posisi tahun lalu, dan situasi pembatasan kegiatan yang masih berlaku.
"Kalau bisa tumbuh 1-2 persen itu sudah suatu big win bagi kami," ujarnya.
Triyono melanjutkan, masih belum pulihnya industri minuman ringan pada tahun ini juga terindikasi dari tak terpenuhinya ekspektasi peningkatan volume produksi pada periode Lebaran tahun ini. Dia mengatakan momentum hari raya yang masih diselimuti pembatasan pergerakan telah membebani industri.
Baca Juga
Daya beli dan pergerakan konsumen yang terbatas merupakan ganjalan utama saat ini bagi industri minuman untuk bertumbuh. Triyono berharap penanganan pandemi dan vaksinasi dapat ditingkatkan sehingga pergerakan masyarakat dapat kembali dilonggarkan.
"Kalau pemerintah bisa fokus untuk pandemi dulu, vaksinasi dipercepat, mudah-mudahan ada relakasasi yang lebih kontinu," katanya.