Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan permintaan properti komersial sepanjang kuartal II tahun ini menunjukkan sedikit peningkatan, ungkap hasil penelitian Bank Indonesia.
Indeks Permintaan Properti Komersial tercatat 0,06 persen year-on-year (yoy), sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan 0,00 persen yoy pada kuartal I/2021, meski belum setinggi 0,20% yoy pada kuartal II tahun lalu.
Sementara itu, berdasarkan segmen, menurut hasil riset Bank Indonesia, perbaikan terjadi pada kategori sewa khususnya segmen hotel, apartemen sewa, dan convention hall.
“Sementara itu, untuk kategori jual mengalami perlambatan khususnya segmen lahan industri dan kompleks pergudangan,” tulis laporan BI tentang Perkembangan Properti Komersial (PPKom).
Sumber: Bank Indonesia
Dari sisi pasokan, otoritas moneter mengemukakan bahwa pertumbuhan pasokan properti komersial sepanjang April hingga Juni tahun ini relatif stagnan.
Indeks Pasokan Properti Komersial pada periode tersebut tercatat kontraksi -0,01 persen yoy, tidak jauh berbeda dibandingkan dengan -0,02% yoy pada 3 bulan pertama 2021, tetapi masih lebih rendah dibandingkan dengan 0,01% pada kuartal II tahun lalu.
Sumber: Bank Indonesia
Pasokan untuk kategori jual seperti segmen perkantoran, kompleks pergudangan (properti logistik), dan lahan industri, menurut pemantauan BI, cenderung stagnan. Sementara itu, pasokan untuk kategori sewa meningkat terutama pada segmen ritel sewa dan hotel.
Dari sisi harga, pada kuartal II tahun ini harga properti komersial tumbuh melambat, tecermin dari Indeks Harga Properti Komersial yang tumbuh hanya 0,32 persen yoy. Angka itu melambat dari 0,45 persen yoy pada kuartal I/2021 meski lebih tinggi 0,29 persen yoy yang dicatatkan pada kuartal II/2020.
Adapun berdasarkan segmen, BI mencatatkan adanya perlambatan harga pada lahan industri, sedangkan tingkat sewa mengalami perbaikan didorong perbaikan harga segmen hotel.