Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) melakukan uji coba penggunaan Bioavtur dengan campuran 2,4 persen biofuel pada pesawat CN 235-220 Flying Test Bed untuk meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan atau EBT, dan turus serta berkontribusi dalam upaya net zero emission pada 2021.
Andianto Hidayat, VP Downstream Research and Technology Innovation Pertamina, mengatakan bahwa pihaknya harus bersedia dan siap melakukan apapun untuk mendukung program dekarbonisasi.
Salah satu langkah yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan penggunaan EBT dalam bauran energi nasional adalah pengembangan Bioavtur sebagai bahan bakar pesawat.
“Kami usahakan nanti masih ada penelitian tingkat lanjut, sehingga bisa dioptimalkan komposisi feed nabatinya hingga 5 persen,” katanya dalam siaran pers, dikutip Selasa (7/9/2021).
Untuk memastikan keandalan Bioavtur yang diproduksinya, Pertamina melakukan pengujian Bioavtur dengan pesawat CN 235-220 Flying Test Bed di Area Landasan Udara Husein Sastranegara, Bandung.
Andianto menuturkan, ground run and flight test tersebut merupakan salah satu bentuk implementasi dalam upaya mencapai target potensi EBT dalam bauran energi nasional, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 79/2014 dan Peraturan Presiden Nomor 22/2017.
Menurutnya, Bioavtur yang dikembangkan perusahaan sebenarnya telah siap diujicobakan di pesawat komersial. “Kami siap membantu memenuhi penurunan emisi karbon untuk seluruh moda transportasi, baik itu darat, laut, maupun udara,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Bioenergi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Andriah Feby Misnah menyampaikan apresiasinya kepada Pertamina yang telah berkomitmen untuk terus menguji coba bahan bakar minyak (BBM) bioenerginya guna mendukung penyediaan energi ramah lingkungan.
“Terima kasih kepada Pertamina yang sudah berhasil untuk melakukan uji coba berbagai produk green fuel-nya, baik itu green diesel, green gasoline, maupun green avtur,” ucapnya.