Bisnis.com, JAKARTA — Boeing Co. diperkirakan belum dapat melanjutkan pengiriman 787 Dreamliner hingga akhir Oktober setelah Federal Aviation Adminitration (FAA) menolak proposal inspeksinya.
Dilansir dari Bloomberg, Minggu (5/9/2021) yang mengutip laporan Wall Street Journal seorang sumber mengatakan produsen pesawat asal Illinois, Amerika Serikat tersebut belum berhasil mendapat persetujuan FAA setelah karyawan Boeing yang mewakili regulator transportasi AS tidak mendukung rencananya.
Boeing menolak berkomentar, tetapi mengatakan akan meneruskan kerja sama dengan FAA agar pengiriman 787 dapat segera terwujud.
“Kami telah mengikutsertakan FAA dalam kaitan ini melalui pertemuan dan sesi kerja selama ratusan jam dan akan terus melakukannya. Boeing berharap tim kami bicara dengan bebas, bertanya, dan mengungkapkan perspektifnya terkait masalah yang sangat kompleks dan masalah teknis," kata perusahaan dalam pernyataan.
Proyek Dreamliner terganggu sejak ditemukannya kecacatan pada Juli sehingga pengiriman harus tertunda sejak Mei seiring inspeksi yang dilakukan oleh regulator.
"FAA terus terlibat dengan Boeing saat perusahaan bekerja untuk menunjukkan keandalan metode yang diusulkan untuk menginspeksi pesawat 787 tertentu yang tidak terkirim. FAA tidak akan menandatangani inspeksi sampai ahli aspek keselamatan kami puas," kata FAA dalam sebuah pernyataan email.
Dreamliner merupakan pesawat berbadan lebar dengan kapasitas penumpang sekitar 248-336 orang. Pesawat jenis ini mengudara pertama kali pada 2011 yang dioperasikan oleh maskapai ANA.
Sebelumnya, Boeing memperkirakan pesawat lorong ganda (twin aisle) atau wide body seperti pesawat 777X dan 787 Dreamliner akan tetap menjadi fondasi industri penerbangan di Asia Tenggara.
Vice President of Commercial Marketing Boeing Darren Hulst mengatakan armada pesawat lorong ganda Asia Tenggara diproyeksikan tumbuh sebesar 55 persen hingga 2039 berdasarkan Proyeksi Pasar Komersial (Commercial Market Outlook, CMO) Boeing 2020.
"Pada 20 tahun ke depan, sekitar satu dari empat pesawat lorong ganda akan dikirimkan ke kawasan Asia Pasifik dan sekitarnya yang diperuntukkan bagi maskapai yang beroperasi di Asia Tenggara," katanya.