Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi inti pada Agustus 2021 melambat jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Inflasi inti tercatat sebesar 1,31 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), lebih rendah jika dibandingkan dengan posisi yang sama pada Juli 2021 sebesar 1,4 persen yoy.
Posisi ini juga lebih rendah jika dibandingkan dengan posisi pada Juni 2021 yang mencapai 1,49 persen yoy.
Kepala Ekonom Bank Danamon Wisnu Wardhana menilai laju inflasi komponen inti tersebut mengindikasikan bahwa pemulihan ekonomi masih lemah.
“Meskipun dipengaruhi low-based effect, inflasi inti turun menjadi 1,31 persen yoy, mencerminkan pemulihan yang rapuh,” katanya, Rabu (1/9/2021).
Sejalan dengan data tersebut, indeks mobilitas telah meningkat ke posisi tahun lalu setelah sempat mengalami penurunan sementara pada masa PPKM darurat/level 3-4.
Baca Juga
Di samping itu, PMI manufaktur tercatat mengalami perbaikan ke level 43,7, meski masih dalam fase kontraksi.
Wisnu memperkirakan, pelonggaran PPKM di wilayah tertentu dan seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat akan mendukung pemulihan ekonomi pada kuarta;-kuartal mendatang.
Dia pun memperkirakan, tingkat inflasi hingga akhir tahun akan mencapai level 2,4 persen, sejalan dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi 2021 yang mencapai 3,4 persen.