Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Moncer! Begini Gambaran Kinerja JNE dan Anteraja di Tengah PPKM

Sejumlah jenis paket yang mendominasi selama PPKM ini adalah barang-barang kebutuhan pokok, termasuk produk-produk konsumer, alat kesehatan, dan juga obat-obatan.
Pekerja membungkus paket di Kantor Cabang Utama PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE), Bandung, Jawa Barat, Kamis (3/1/2019)./ANTARA-Raisan Al Farisi
Pekerja membungkus paket di Kantor Cabang Utama PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE), Bandung, Jawa Barat, Kamis (3/1/2019)./ANTARA-Raisan Al Farisi

Bisnis.com, JAKARTA - PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir atau yang dikenal dengan JNE mampu meraup pertumbuhan volume pengiriman hingga 20 persen selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang ditetapkan di tengah pandemi Covid-19.

Vice President of Marketing JNE Eri Palgunadi mengatakan pada periode pandemi ini, JNE masih dapat mencatatkan volume pertumbuhan lebih dari 20 persen-30 persen. Pertumbuhan tersebut merupakan indikator positif di tengah beragam tantangan muncul serta situasi yang masih dinamis karena pandemi Covid-19.

Dia menuturkan sejumlah faktor yang dapat menunjang bisnis logistik yaitu e-commerce dan pertumbuhan UKM yang juga ikut merasakan peningkatan yang signifikan. Bahkan, sambungnya, hal ini yang menyebabkan banyak pemain baru bermunculan baik dari perusahaan ekspedisi domestik maupun perusahaan ekspedisi dari luar negeri ikut berinvestasi untuk berkompetisi mendapatkan pangsa pasar logistik nasional.

"Meningkatnya kebutuhan pengiriman masyarakat karena pandemi ini juga merupakan tantangan, sehingga JNE terus menjalankan pengembangan dan pembangunan sesuai rencana, seperti pembangunan mega hub yang terus berjalan serta jaringan mau pun infrastruktur lainnya agar dapat terus menangani kapasitas pengiriman yang bertambah," ujarnya, Selasa (31/8/2021).

Menurut pengamatannya pada tahun ini dari sejumlah tren yang ada, saat ini basis pengiriman barang yang langsung ke konsumen atau masyarakat (C to C) meningkat. Oleh karena itu, JNE akan mengembangkan berbagai hal yang dapat memenuhi kebutuhan pengiriman pembeli saat ini antara lain meningkatkan kualitas produk layanan atau fasilitas seperti COD, e-payment atau cashless, Fulfilment Center (Logistik UKM), JTR (JNE Trucking) dan sebagainya.

"Industri logistik terus tumbuh seiring dengan perkembangan e-commerce. Demikian pula dgn JNE pertumbuhannya masih konsisten sebesar 20 persen -30 persen per tahun sejak tahun 2010," imbuhnya.

Senada, CEO Anteraja Suyanto Tjoeng menjelaskan selama PPKM darurat akan dibarengi dengan peningkatan volume pengiriman harian karena masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Dengan demikian transaksi melalui e-commerce, social commerce mengalami peningkatan yang signifikan. Dia menyebutkan sejumlah jenis paket yang mendominasi selama PPKM ini adalah barang-barang kebutuhan pokok, termasuk produk-produk konsumer, alat kesehatan, dan juga obat-obatan.

Pendapatan Anteraja juga meningkat signifikan seiring dengan pesatnya pertumbuhan sektor jasa pengiriman cepat (delivery express). Pandemi covid-19 dan PPKM membuat pengguna jasa pengiriman cepat menjadi meningkat.

Suyanto Tjoeng menyampaikan rata-rata pengiriman Anteraja mencapai lebih dari 500.000 paket per hari, atau naik lebih dari 100 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Dengan capaian tersebut, anak usaha dari PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) ini mampu meraih pendapatan sebesar Rp982,3 miliar, tumbuh hingga 269,9 persen secara Year on Year (y-o-y) hingga paruh pertana tahun ini.

Tak berhenti sampai di situ, Suyanto bilang bahwa Anteraja akan melanjutkan pengembangan bisnis pada tahun ini dengan menambah jumlah kurir dan ekspansi lokasi operasional. Hingga saat ini Anteraja sudah memiliki lebih dari 600 titik layanan yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia dengan lebih dari 15.000 kurir.

Anteraja juga melihat prospek industri logistik ke depan akan terus berkembang sehingga memanfaatkan peluang tersebut dengan kolaborasi ekosistem logistik, terutama dengan pemain platform e-commerce.

Anteraja juga masih menargetkan mampu menangkap peluang peningkatan volume pengiriman yang ditargetkan dapat mencapai 700.000 – 750.000 parcel per hari hingga akhir tahun 2021 ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper