Bisnis.com, JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III menyediakan alat yang dapat digunakan setiap calon penumpang kapal laut untuk mengakses aplikasi Peduli Lindungi sebelum memasuki terminal penumpang.
Vice President Corporate Communication Pelindo III Suryo Khasabu mengatakan pada tahap awal, alat tersebut akan disiapkan di Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Tanjung Emas, Pelabuhan Benoa, dan Pelabuhan Banjarmasin. Menurutnya, penyiapan alat aplikasi Peduli Lindungi dinilai akan memberikan banyak kemudahan dan menguntungkan pihak-pihak terkait.
“Alat ini akan mulai terpasang di sejumlah pelabuhan sejak Sabtu [28/8/2021), nantinya alat ini akan digunakan untuk mendukung proses validasi syarat-syarat bepergian seperti sertifikat vaksinasi, hasil pemeriksaan antigen ataupun swab PCR,” ujarnya melalui siaran pers, Minggu (29/8/2021).
Lebih lanjut, kata dia, penyiapan alat aplikasi Peduli Lindungi dinilai akan memberikan banyak kemudahan dan menguntungkan pihak-pihak terkait. Calon penumpang kapal laut cukup memindai barcode yang ada di aplikasi Peduli Lindungi di ponsel melalui alat yang tersedia di terminal penumpang. Selanjutnya akan ada pemberitahuan apakah mereka layak melanjutkan perjalanan dengan menggunakan kapal laut.
Selain cepat dan mudah, alat ini mengurangi interaksi langsung antara petugas dengan calon penumpang sehingga meminimalkan risiko penularan Covid-19 apabila salah satu pihak terpapar virus.
“Alat ini juga meminimalkan risiko pemalsuan dokumen perjalanan misalnya pemalsuan sertifikat vaksin dan hasil pemeriksaan antigen maupun swab PCR,” lanjutnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Surabaya Acub Zaenal menjelaskan penggunaan aplikasi peduli lindungi untuk validasi digital akan mempercepat proses validasi dan menjaga keakuratan data. Pemeriksaan menggunakan mesin akan langsung terhubung dengan pusat data di Kementerian Kesehatan.
Selain menghemat waktu, keberadaan mesin aplikasi Peduli Lindungi juga berpengaruh pada jumlah petugas. Selama ini untuk melakukan pemeriksaan dokumen, terdapat 2-3 orang petugas. Dengan adanya mesin aplikasi, maka cukup 1 petugas untuk berjaga jika ada calon penumpang yang mengalami kendala.
Calon penumpang diharapkan melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mendapatkan dokumen persyaratan perjalanan di fasilitas layanan kesehatan yang masuk dalam jejaring Kementerian Kesehatan dan dinas kesehatan, sehingga keasliannya terjamin. Selama ini ditengarai banyak beredar dokumen PCR atau rapid antigen yang diragukan keasliannya.
“Kedepannya calon penumpang dapat melakukan validasi persyaratan secara mandiri, mesin aplikasi sudah terhubung dengan pusat data sehingga akan menampilkan hasil sesuai data yang terekam,” terangnya.