Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kunci penting dari pengendalian pandemi Covid-19 di Indonesia.
Menurutnya, pengendalian mobilitas dan kegiatan masyarakat ketika periode PPKM menjadi fokus pemerintah. Dia mencontohkan pada saat penerapan PPKM Darurat mobilitas secara agregat tujuh hari rata-rata di Jawa-Bali menurun ke level -17,7 pada pertengahan Juli 2021.
Namun, dia mengatakan indikator tersebut menunjukkan mobilitas masyarakat mengalami kenaikan yang konsisten hingga awal pekan ketiga Agustus 2021. Meski demikian, Menkeu memberikan syarat agar angka Covid-19 bisa dikendalikan oleh pemerintah.
“Ini yang kita harapkan. Apabila [pengendalian] Covid-19 terus bisa terjaga maka kegiatan aktivitas masyarakat bisa dinormalisasi kembali, namun dengan protokol kesehatan. Maka kita akan melihat normalisasi dari mobilitas bisa berjalan dengan menjaga Covid-19 merebak,” katanya di konferensi pers APBN KiTa, Rabu (25/8/2021).
Selain mobilitas, dia menuturkan kegiatan konsumsi masyarakat juga perlahan kembali normal pada Agustus. Sebelumnya, Menkeu mengungkapkan PPKM membuat sektor konsumsi masyarakat seperti retail, rekreasi, grosir, dan farmasi menurun.
Meski demikian, Menkeu mengungkapkan indikator-indikator tersebut kembali membaik setelah penerapan PPKM level 4 di Jawa-Bali.
Baca Juga
“Retail dan rekreasi mulai meningkat. Grosir dan farmasi juga sudah mulai kembali lagi, dan juga secara agregat. Ini merupakan kunci penting yaitu bagaiman kita tetap mengendalikan Covid-19 dan tetap melakukan aktivitas ekonomi,” katanya.
Sri menjelaskan pengetatan yang dilakukan oleh pemerintah ketika kenaikan kasus Covid-19 akibat varian Delta menurunkan mobilitas kegiatan masyarakat di seluruh wilayah. Di Jawa, dia menilai mobilitas terlihat sudah kembali perlahan pada Agustus 2021.
Sementara itu, mobilitas di daerah lain di luar Jawa belum terlihat kembali pada level sebelum kebijakan PPKM, misalnya di Sumatera, Bali dan Maluku.
“Yang terlihat nyata itu di Jawa. Terlihat pembalikan tren mobilitas yang meningkat. Kita harapkan ini tidak berarti kemudian Covid-19 kambuh kembali agar kita bisa mengembalikan momentum pemulihan,” tuturnya.