Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Danantara akan 'Biayai' Program Prabowo, APBN Bisa Surplus?

APBN bisa surplus, dengan kabar Danantara akan 'biayai' program Prabowo
Calon petinggi BPI Danantara, (dari kiri) Dony Oskaria, Rosan Roeslani, dan Pandu Sjahrir. / BISNIS - Maria Y. Benyamin
Calon petinggi BPI Danantara, (dari kiri) Dony Oskaria, Rosan Roeslani, dan Pandu Sjahrir. / BISNIS - Maria Y. Benyamin

Bisnis.com, JAKARTA — Investasi Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara alias BPI Danantara dicanangkan akan diarahkan untuk mendukung berbagai program kerja unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Belanja pemerintah dalam APBN pun diyakini bisa berkurang.

Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mencontohkan jika Danantara menginvestasikan dananya ke sektor pangan maka APBN bisa mengurangi alokasi untuk program tersebut.

"Sehingga belanja APBN berpotensi berkurang yang pada muara akan berdampak pada berkurangnya defisit," ujar Yusuf kepada Bisnis, Minggu (23/2/2025).

Bahkan, sambungnya, jika Danantara dapat mendukung program-program dengan dana yang lebih besar dari yang biasanya dialokasikan APBN maka pemerintah dapat mengelola pengeluaran lainnya dengan efisien.

Oleh sebab itu, ada kemungkinan APBN mencapai surplus. Hanya saja, Yusuf menekankan defisit/surplus APBN juga tetap bergantung kepada kinerja ekonomi secara keseluruhan dan efektivitas pengelolaan Danantara.

"Di sisi lain ada risiko yang perlu diperhatikan, yaitu jika Danantara tidak dapat mengelola dana dengan baik atau proyek-proyek yang didukung tidak memberikan hasil yang diharapkan maka pemerintah mungkin harus menanggung contigency risk pada APBN," jelasnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkap ada sejumlah sektor yang akan menjadi fokus investasi Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara alias BPI Danantara.

Tiko, sapaan Kartika, menjelaskan investasi BPI Danantara akan diarahkan untuk mendukung berbagai program kerja unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

"Dari mulai pangan, perumahan, energi, dan sebagainya. Jadi, pasti align [sejalan] dengan program Asta Cita dan juga program transformasi BUMN ke depan," jelas Tiko di sela Mandiri Investment Forum 2025, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2025).

Sementara itu, defisit anggaran ditargetkan sebesar 2,53% terhadap produk domestik bruto (PDB) atau senilai Rp616,2 triliun dalam APBN 2025. Sebagai perbandingan, defisit APBN 2024 (unaudited) tercatat mencapai Rp507,8 triliun atau setara 2,29% terhadap PDB.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper