Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berencana mendistribusikan vaksin Pfizer ke daerah selain Jabodetabek paling cepat pada akhir Agustus atau awal September 2021.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan untuk penanganan Covid-19 Siti Nadia Tarmidzi mengatakan vaksin Pfizer tersebut akan didistribusikan ke daerah-daerah yang mudah diakses di seluruh provinsi di Tanah Air.
"Distribusi ke wilayah selain Jabodetabek menunggu pengiriman berikutnya. Awal September atau akhir Agustus 2021," ujar Nadia kepada Bisnis, Senin (23/8/2021).
Dia menambahkan, perkiraan vaksin buatan Pfizer yang akan tiba di Indonesia pada periode tersebut sebanyak 48,5 juta melalui skema pembelian langsung. Sebagaimana diketahui, sebanyak 1.560.780 dosis vaksin Pfizer tiba di Indonesia pada Kamis (20/8/2021) melalui skema yang sama.
Jumlah tersebut tidak termasuk vaksin Pfizer yang akan didapatkan secara gratis melalui skema GAVI/Covax sebesar 4,6 juta dosis dalam beberapa pekan ke depan.
Adapun, vaksin Pfizer yang sudah tiba diperuntukkan bagi masyarakat umum yang belum menerima vaksin Covid-19 secara gratis di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, Tanggerang Selatan dan Bekasi.
Wilayah tersebut menjadi prioritas setelah mempertimbangkan kompleksitas sistem logistik dibandingkan dengan jenis vaksin lainnya. Adapun, Vaksin Pfizer membutuhkan penanganan dan penyimpanan yang khusus serta harus segera digunakan.
Sebab, secara spesifikasi vaksin dengan merek Comirnaty tersebut harus disimpan khusus di dalam tempat dengan suhu yang sangat rendah, yakni antara minus 90 dan minus 60 derajat Celcius.
Sekadar informasi, Vaksin Pfizer telah memperoleh izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) pada 14 Juli 2021, sehingga bisa langsung disuntikkan kepada masyarakat.