Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memberinya sinyal akan melanjutkan pembelian surat berharga negara (SBN) di pasar perdana untuk mendukung pendanaan APBN 2022.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan bahwa rencana tersebut masih dalam pembahasan bersama dengan pemerintah dan badan anggaran (Banggar) DPR RI.
“[Dukungan APBN 2022] sedang dalam proses pembahasan dengan Banggar. Sesuai UU No. 2/2020 partisipasi BI dalam pembiayaan APBN dimungkinkan dan memang diperbolehkan,” katanya dalam konferensi pers virtual, Kamis (19/8/2021).
Perry menyampaikan, kebutuhan anggaran masih sangat besar pada tahun depan, khususnya untuk penanganan dampak dari pandemi Covid-19.
“Kita harus paham bahwa kebutuhan anggaran untuk kesehatan dan kemanusiaan sangat besar,” jelasnya.
Oleh karena itu, Perry menyampaikan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah dan DPR. “Pada waktunya tentu saja bu Menteri Keuangan [Sri Mulyani] dan saya akan memberikan penjelasan mengenai hal ini,” tuturnya.
Adapun, BI mencatat, hingga 16 Agustus 2021, pembelian SBN di pasar perdana oleh BI mencapai Rp131,96 triliun.
Pembelian tersebut terdiri dari Rp56,50 triliun melalui mekanisme lelang utama dan Rp75,46 triliun melalui mekanisme Greenshoe Option (GSO).
Perry mengatakan, pembelian SBN di pasar perdana merupakan bagian dari sinergi kebijakan BI dan pemerintah untuk pendanaan APBN 2021.