Bisnis.com, JAKARTA - Subholding gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk. melalui PT Saka Energi Indonesia (PGN Saka) mencatatkan penambahan produksi hidrokarbon sebesar 7.300 barel setara minyak per hari.
Direktur Utama PGN Muhammad Haryo Yunianto menjelaskan peningkatan produksi itu tercatat menjadi 13.000 BOEPD dari 5.700 BOEPD sebelumnya dari wilayah kerja Pangkah.
Adapun penambahan produksi lapangan tersebut dilakukan lewat pengeboran 3 sumur di lapangan West Pangkah yaitu WPA 1,2 dan 3 dan 1 sumur re-entry (SID-4V) di lapangan Sidayu. Saat ini Program pemboran di Lapangan Sidayu masih berlanjut ke re-entry Sidayu-3ST yang diharapkan dapat menambah lagi sekitar 1000 BOEPD.
Haryo menjelaskan pada prinsipnya PGN senantiasa terus mendorong anak perusahaan hulu, PGN Saka, untuk meningkatkan produksi sembari berupaya mendapatkan sumber-sumber migas lain.
Saat ini PGN Saka berhasil memproduksi 13.000 BOEPD dari seluruh WK Pangkah. Pada pengembangan baru di Sumur Sidayu 4V, PGN SAKA juga menerapkan teknologi baru pada pengembangan Lapangan Sidayu dengan teknologi Casing Reconnection Metal To Metal pada SID-4V Re-entry yang berjalan aman dan lancar.
Hal ini merupakan pencapaian yang cukup membanggakan karena PGN Saka merupakan perusahaan nasional Indonesia pertama se-Asia Pasifik yang mengimplementasikan teknologi tersebut. Kegiatan first drilling dilakukan pada re-entry Sumur Sidayu-4V pada pertengahan Juli 2021 dengan tetap mengedepankan aspek HSSE.
Baca Juga
“Kami bersyukur akhirnya minyak dari struktur Sidayu telah masuk ke line produksi,” ujar Haryo dalam keterangan resminya, Selasa (17/8/2021).
Haryo melanjutkan lapangan West Pangkah yang berproduksi sejak 18 Februari 2021 saat ini menghasilkan total gas sebesar 27.96 MMSCFD dan minyak dan kondensat sebesar 1,290 BBLS dari 3 sumur.
Dalam menjalankan peran sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PGN berkomitmen menjadi bagian dalam berkontribusi pemenuhan energi nasional dari hulu ke hilir. Produksi di Lapangan Sidayu juga turut berperan dalam membantu pemerintah mengejar target produksi migas nasional.
Saat ini, PGN SAKA mengelola 10 Wilayah Kerja di Indonesia dan satu blok shale gas di Amerika Serikat. Pengelolaan di 6 Wilayah Kerja sebagai operator dengan kepemilikan 100 persen hak partisipasi di Pangkah, South Sesulu, Wokam II, Pekawai, West Yamdena, dan Muriah.