Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menargetkan volume ekspor komoditas pertanian bisa mencapai tiga kali lipat ke depannya dari ekspor saat ini.
"Ingat, kita negara tropis. Saya harap tidak ada kabupaten/kota di tiap provinsi se- Indonesia yang tidak bisa ekspor. Karena komoditas pertanian sangat dibutuhkan oleh negara-negara lain," katanya saat konferensi pers, dikutip dari Antara, Sabtu (14/8/2021).
Syahrul yang juga hadir di Terminal Petikemas Surabaya berjanji akan mendorong setiap kabupaten/kota di Indonesia supaya bisa mengekspor hasil buminya.
Sementara itu, di Surabaya ekspor dilakukan untuk komoditas pertanian dari sejumlah daerah di Provinsi Jawa Timur dengan nilai mencapai Rp1,308 triliun.
Ekspor juga diberangkatkan serentak melalui 17 pintu pelabuhan laut dan udara di Tanah Air dengan tujuan 61 negara, di antaranya China, Amerika Serikat, India, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Malaysia, Inggris, Jerman, Rusia, Arab Saudi, dan Pakistan.
Ia pun menyebut total ekspor bertajuk "Merdeka Ekspor" tersebut sebanyak 627.390 ton yang berasal dari subsektor perkebunan, tanaman pangan, hortikultura dan peternakan. Ekspor kali ini memiliki nilai mencapai Rp7,29 triliun.
"Secara total, komoditas pertanian yang diekspor berasal dari 371 kabupaten, dan masih ada sekitar 171 kabupaten yang belum melaksanakan ekspor," ujarnya.
Syahrul mengatakan ekspor yang berlangsung serentak ini merupakan komitmen pemerintah meningkatkan kinerja ekspor, khususnya di sektor pertanian, terlebih di tengah masa sulit pandemi virus Corona.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, kinerja ekspor pertanian terus meningkat. Pada 2020, ekspor pertanian mencapai Rp450,79 triliun, meningkat 15,54 persen dibandingkan 2019.
Selanjutnya, pada periode Januari-Juli 2021, nilai ekspor pertanian mencapai Rp277,95 triliun, atau meningkat 40,2 persen dari periode yang sama pada 2020 senilai Rp198,13 triliun.