Bisnis.com, JAKARTA — Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat mengimbau pemerintah untuk lebih mengandalkan pendanaan dari pihak swasta untuk membangun proyek pipa transmisi gas bumi ruas Cirebon-Semarang.
Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan pihaknya telah mengimbau agar pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) untuk menggunakan dana investasi pihak swasta mengingat anggaran pemerintah yang sangat dibutuhkan untuk penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.
"Sebaiknya keterbatasan ruang fiskal kita itu dimanfaatkan untuk hal-hal yang terkait dengan permasalah kesehatan dan pemulihan ekonomi nasional sehingga anggaran yang dibutuhkan paling tidak untuk pembangunan pipa transmisi cisem tersebut lebih baik dimanfaatkan dari investasi swasta," kata Eddy kepada Bisnis, Kamis (12/8/2021).
Lebih lanjut, Eddy mengatakan sejumlah pihak swasta telah menyatakan minatnya untuk melanjutkan proyek pipa Cisem. Untuk itu, penggunaan APBN untuk proyek itu sebaiknya tidak menjadi pilihan utama.
Dia meminta pemerintah melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) untuk dengan cepat melelang ulang dan memilih pihak swasta yang kredibel apabila pembangunan melalui investasi dari badan usaha swasta yang akan dipilih.
"Menurut hemat kami di saat sekarang terdapat ruang fiskal yang sangat terbatas, lebih baik kita manfaatkan dana investasi dari swasta," jelasnya.
Pembangunan pipa Cisem telah dianggaran dalam pagu anggaran Ditjen Migas Kementerian ESDM pada 2022. Untuk membangun proyek itu, pemerintah menganggarkan investasi senilai Rp1 triliun.
Pada tahun anggaran 2022 Kementerian ESDM akan membangun tahap Semarang-Batang sepanjang 84 kilometer dengan total anggaran Rp1 triliun dan dilanjutkan pada tahun anggaran 2023 dengan pembangunan tahap Batang-Cirebon sepanjang 153 km dengan estimasi anggaran Rp1,89 triliun.