Bisnis.com, JAKARTA – Tingkat produktivitas di Amerika Serikat turun pada kuartal II/2021. Hal ini menunjukkan meredanya efisiensi yang terlihat dalam tiga bulan sebelumnya.
Dilansir Bloomberg, data Departemen Tenaga Kerja AS yang dirilis Selasa menunjukkan output karyawan bisnis nonpertanian per jam meningkat 2,3 persen pada kuartal II/2021 dibandingkan tahun sebelumnya.
Kenaikan ini lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan output kuartal pertama sebesar 4,3 persen dan proyeksi ekonom dalam survei Bloomberg yang memperkirakan kenaikan 3,2 persen.
Pertumbuhan produktivitas umumnya berarti ekonomi dapat menghasilkan lebih banyak barang dan jasa tanpa dibarengi oleh kenaikan inflasi.
Sementara itu, biaya tenaga kerja unit naik sebesar 1 persen, menyusul penurunan 2,8 persen dalam tiga bulan sebelumnya.
Produktivitas telah meningkat tahun ini karena pengusaha berlomba untuk mengimbangi permintaan yang naik cepat dengan lebih sedikit pekerja. Tantangan perekrutan yang terus-menerus telah menyebabkan kenaikan jumlah lowongan pekerjaan yang mencapai rekor.
Baca Juga
Setelah resesi yang didorong oleh pandemi, produk domestik bruto AS, atau nilai barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri, telah pulih jauh lebih cepat daripada pekerjaan.
Banyak perusahaan harus menaikkan kompensasi atau menawarkan insentif seperti bonus perekrutan untuk menarik pekerja. Akibatnya, pertumbuhan kompensasi per jam tetap kuat pada level 3,3 persen.
Laporan hari Selasa menunjukkan output naik 7,9 persen year-on-year (yoy) dari periode sebelumnya, sementara jam kerja meningkat pada 5,5 persen yoy.