Bisnis.com, JAKARTA – Bank HSBC bekerja sama dengan World Resources Institute (WRI) dan World Wide Fund for Nature (WWF) meluncurkan proyek kemitraan 5 tahun untuk mengakselerasi pemanfaatan energi terbarukan dan mendukung inisiatif efisiensi energi pada sektor industri dan komersial di Indonesia.
Proyek ini merupakan bagian dari inisiatif global HSBC, Climate Solutions Partnership, senilai US$100 juta untuk mengatasi hambatan pembiayaan bagi perusahaan dan proyek yang bertujuan untuk mengatasi dampak perubahan iklim.
“Proses menuju penghematan energi dan penggunaan energi yang lebih bersih tentu saja membutuhkan investasi yang besar. Ini merupakan peluang HSBC untuk mendukung terbentuknya ekosistem investasi dan pembiayaan yang dapat mendorong sektor publik dan swasta untuk bertransisi ke energi rendah karbon,” ujar Presiden Direktur PT Bank HSBC Indonesia Francois de Maricourt dalam acara peluncuran HSBC Energy Transition Project secara virtual, Selasa (10/8/2021).
Di Indonesia, program ini akan mendukung proyek-proyek berkelanjutan yang seringkali mengalami hambatan untuk mendapatkan pembiayaan akibat belum adanya kerangka kebijakan, kesenjangan antara permintaan dan suplai, kurangnya perangkat pengukuran, dan business case.
Selama 5 tahun ke depan, kemitraan ini akan berfokus pada meningkatkan ketersediaan solusi pembiayaan yang dapat menumbuhkan permintaan akan energi terbarukan, mendukung pengembangan kebijakan dan peraturan yang mendorong komersialisasi energi terbarukan, dan mengembangkan akses terhadap solusi pembiayaan bagi inisiatif efisiensi energi di sektor komersial dan industri.
Direktur WRI Indonesia Nirarta Samadhi mengatakan, transisi energi terbarukan adalah inisiatif yang telah lama ditunggu-tunggu di Indonesia untuk memastikan dapat memenuhi komitmen kepada dunia dalam memitigasi dampak krisis iklim.
“Selain itu, kolaborasi antara HSBC, WRI, dan WWF akan memungkinkan kami untuk bekerja dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah Indonesia, sektor komersial, dan industri untuk memastikan bahwa setiap orang dapat memperoleh manfaat dari transisi energi terbarukan,” katanya.
Ketua Badan Pengurus Yayasan WWF Indonesia Alexander Rusli mengatakan, inisiatif ini membuka peluang bagi sektor keuangan dan industri untuk bekerja sama dalam mendukung terbentuknya ekosistem yang dapat mendorong pertumbuhan permintaan akan proyek-proyek energi terbarukan di Indonesia guna mendukung target penurunan emisi karbon.
“Hal ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan di Indonesia,” kata Alexander.
Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mendorong terwujudnya kolaborasi-kolaborasi yang inovatif untuk dapat mengakselerasi transisi energi.
Selain itu, kolaborasi tersebut diharapkan dapat bekerja sama dengan pemerintah untuk membangun solusi kebijakan, model bisnis, dan keuangan yg dapat menciptakan iklim pendanaan dan investasi untuk energi baru terbarukan (EBT) yang lebih kondusif.
Dengan begitu, perusahaan dapat meningkatkan pemanfaatan EBT, baik untuk operasional sendiri maupun pengembangan dengan skala besar.
“Saya berharap HSBC dapat terus memberikan solusi dukungan pendanaan bagi proyek-proyek energi bersih dan terbarukan di Indonesia,” kata Arifin.