Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menambah kapasitas fasilitas penanganan pasien Covid-19 hingga 8.800 unit tempat tidur. Fasilitas yang dimaksud adalah intensive care unit (ICU) dan tempat isolasi terpusat (Isoter).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mendata pada medio 2021 pihaknya telah menambah 2.811 tempat tidur ICU yang tersebar di 20 rumah sakit dan rumah sakit darurat Covid-19 (RDC). Selain itu, pemerintah juga telah membangun 13 fasilitas Isoter berkapasitas 5.989 tempat tidur isolasi.
"Sesuai dengan tugas yang diberikan oleh Pemerintah, Kementerian PUPR menyiapkan tidak hanya ruang isolasi, tetapi juga rumah sakit," katanya dalam keterangan resmi, Minggu (8/8/2021).
Seluruh fasilitas Isoter maupun penambahan kapasitas ICU tersebut tersebar di sembilan provinsi, yakni Jakarta, Bandung, D.I. Yogyakarta, Semarang, Solo Raya, Surabaya, Bali, Medan, dan Lampung. Jakarta memiliki alokasi terbesar dibandingkan provinsi lain atau sebanyak 84,14 persen dari total penambahan fasilitas penanganan pasien Covid-19.
Di samping itu, mayoritas penambahan fasilitas penanganan pasien Covid-19 mayoritas berada di Pulau Jawa atau mencapai 95,82 persen dari fasilitas yang terbangun. Dengan kata lain, sebanyak 87,8 persen dari total fasilitas penanganan pasien Covid-19 yang baru dibangun di Pulau Jawa berada di Ibu Kota.
Adapun, fasilitas yang dibangun di luar Pulau Jawa hanya ada dua provinsi, yakni Bali dan Sumatra Utara. Persentase fasilitas penangan Covid-19 baru di kedua provinsi tersebut hanya mencapai 4,17 persen.
Baca Juga
Basuki mencatat pihaknya telah membangun dua fasilitas Isoter di Pulau Dewata, yakni di Wisma Werdhapura sebanyak 191 tempat tidur dan di Wisma Bima I berkapasitas 68 tempat tidur. Kedua fasilitas tersebut telah beroperasi sejak 21 Juli 2021.
Sementara itu, Kementerian PUPR menambah tiga kapasitas rumah sakit di Medan sebanyak 82 tempat tidur ICU dan 26 tempat tidur perawatan. Ketiga rumah sakit yang dimaksud adalah RS Pringadi, RS Adam Malik, dan RSUD Dr. H. Abdul Moeloek.
Salah satu fasilitas penanganan pasien Covid-19 terbesar adalah fasilitas Isoter Rumah Susun Nagrak yang mencapai 3.756 tempat tidur. Adapun, penambahan kapasitas penanganan Covid-19 terbanyak dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang mencapai 288 tempat tidur perawatan, 69 fasilitas ICU, dan 2 ruang operasi.
Sebelumnya, Wakil Ketua Pembanguan RSDC Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Danis Sumadilaga berujar salah satu parameter dilakukannya proyek konversi RSD Covid-19 adalah angka kasus positif Covid-19 dan angka BOR di sebuah provinsi.
Di samping itu, Danis menjelaskan tenggat waktu yang pendek menjadi tantangan utama lantaran kondisi tiap gedung maupun rumah sakit berbeda-beda. Danis mencontohkan proses konversi Wisma Haji Pondok Gede menjadi RSD Covid-19 berbeda dengan proses konversi Wisma Haji Donohudan.
Namun demikian, Danis menyampaikan pihaknya akan mempercepat proses konversi di beberapa wilayah agar tidak ada pasien Covid-19 yang tidak mendapatkan pelayanan di rumah sakit.
"Intinya, kami lihat BOR-nya, kapasitas rumah sakitnya. Itu, dibicarakan [juga] di tingkat menteri, kami dapat perintah saja," ujarnya.