Bisnis.com, JAKARTA – Lazada Indonesia secara resmi menutup akses impor untuk produk-produk dari klaster tekstil dan fesyen, makanan dan minuman, dan kerajinan tangan dengan menutup akun penjual luar negeri di platform.
Perusahaan akan terus melakukan pemutakhiran dan evaluasi terhadap kebijakan perdagangan lintas negara (cross border).
Head of Corporate Policy & Government Affairs Lazada Indonesia Waizly Darwin mengatakan sebelum penutupan akses impor atas 3 klaster diterapkan, penjual yang aktif bertransaksi di Lazada Indonesia didominasi pebisnis lokal. Jumlahnya mencapai 99 persen dari total penjual di platform lokapasar Lazada.
“Pilihan produk cross border ditujukan untuk memberikan ragam pilihan kepada konsumen Indonesia akan produk-produk yang belum tersedia atau belum dipasok oleh penjual lokal serta menciptakan marketplace yang lebih bisa mengakomodasi kebutuhan penjual dan konsumen,” papar Waizly dalam keterangan tertulis kepada Bisnis yang dikutip pada Minggu (8/8/2021).
Waizly mengatakan jumlah penjual cross border di Lazada mengalami penurunan dengan penutupan akses impor. Tetapi dia tidak memperinci berapa besar penurunan yang dialami.
Ditanyai soal kemungkinan penutupan akses impor diperluas ke produk lain, dia mengatakan perusahaan terus melakukan pemantauan, pengkajian serta pemutakhiran kebijakan di platform.
“Hal ini dilakukan agar penjualan cross border tetap relevan dan sesuai dengan kebijakan pemerintah, serta tetap sesuai dengan visi kami untuk melindungi, mendukung dan memberdayakan UMKM lokal di Indonesia,” tambahnya.
Penutupan impor terhadap 3 klaster produk sendiri dilakukan sebagai bagian dari inisiatif Gerakan Akselerasi Karya Rakyat (AKAR) Indonesia yang dibuat untuk melindungi UMKM lokal.
Inisiatif ini dilakukan setelah pemantauan dan kajian berkala yang dilakukan Lazada atas setiap kategori dan kluster produk yang ada di platform, serta dengan melihat keseluruhan klaster yang ada di klaster industri utama pemerintah.
Selain mendukung program substitusi impor pemerintah demi mendukung pebisnis lokal bisa merajai pasar domestik, Waizly mengatakan inisiatif penutupan akses impor pada 3 klaster besar di platform dilakukan untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional.
“Para pebisnis lokal ini adalah yang kami sebut sebagai pahlawan ekonomi digital. Merekalah yang terus berperan penting menggerakkan perekonomian Indonesia, bahkan di saat yang penuh tantangan sekarang ini,” kata dia.