Bisnis.com, JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) berambisi meningkatkan produksi batu bara hingga level 60 juta ton per tahun pada 2026 mendatang.
Direktur Utama PTBA Suryo Eko Hadianto mengungkapkan perseroan telah merencanakan pertumbuhan kapasitas produksi untuk meningkatkan penjualan batu baranya dalam 5 tahun ke depan.
"Kami rencanakan 2026, kira-kira kami sudah masuk kisaran produksi 48-60-an juta ton per tahun," ujar Direktur Utama PTBA Suryo Eko Hadianto dalam acara virtual BeyondTalk: Strategi Mendongkrak Kinerja, Kamis (5/8/2021).
Dalam rencana pengembangan 5 tahun ke depan, PTBA juga akan masuk ke bisnis energi dan membesarkan captive market untuk penjualan batu baranya.
Menurut Suryo, persaingan pasar batu bara akan semakin ketat ke depan, seiring adanya isu lingkungan hidup. Untuk itu, penguasaan captive market sangat penting untuk menghadapi persaingan pasar.
"Captive market itu pasar yang sudah jelas barangnya hanya dari PTBA, volume dan harga sudah pasti secara jangka panjang. Tidak ada persaingan lagi karena kontraknya sudah jangka panjang. Kalau persaingan ketat, tapi kami sudah kuasai captive market yang besar, maka persaingan seperti apa itu kami akan aman," katanya.
Setelah merevisi RKAB 2021, PTBA menargetkan produksi tahun ini dapat mencapai 30 juta ton dari sebelumnya yang ditetapkan sebesar 29,5 juta ton. Peningkatan target produksi ini seiring adanya penambahan target produksi nasional yang ditetapkan pemerintah dari 550 juta ton menjadi 675 juta ton pada 2021.
Sementara itu, dihubungi secara terpisah, Sekretaris Perusahaan PTBA Apollonius Andwie C menyampaikan bahwa realisasi produksi batu bara perseroan sampai dengan semester I/2021 telah mencapai 13,27 juta ton atau naik 10,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni 12 juta ton.