Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) selama kuartal II/2021 mencapai 7,54 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).
Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan di kuartal II/2021 yang terkontraksi dalam sebesar -8,61 persen.
Kepala BPS Margo Yuwono menyebut pendorong dari pertumbuhan PMTB di kuartal II/2021 di antaranya adalah realisasi belanja modal APBN kuartal II/2021 yang tumbuh sebesar 45,56 persen, dibandingkan dengan kuartal yang sama di 2020.
“Jadi, belanja modal dari APBN itu tumbuh 45,56 persen jika dibandingkan dengan kondisi triwulan II/2020,” kata Margo pada konferensi pers Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan II/2021 secara virtual, Kamis (5/8/2021).
Selanjutnya, realisasi investasi BKPM pada kuartal II/2021 yang tumbuh 16,21 persen dibandingkan dengan kuartal II/2020 juga ikut mendorong pertumbuhan investasi.
Selain itu, pertumbuhan investasi turut didorong pula oleh tiga jenis barang modal. Pertama, pertumbuhan barang modal jenis kendaraan yang dipengaruhi oleh peningkatan produk kendaraan domestik. Kedua, pertumbuhan barang modal jenis lainnya yang berasal dari domestik maupun impor.
Baca Juga
“[Ketiga] demikian juga pertumbuhan barang modal jenis mesin mengalami peningkatan untuk seluruh jenis mesin, baik berasal dari domestik maupun impor,” jelasnya.
Adapun, perekonomian Indonesia di kuartal II/2021 tumbuh sebesar 7,07 persen secara tahunan atau (yoy), melonjak tinggi dari kuartal yang sama di tahun sebelumnya yaitu terkontraksi sebesar -5,32 persen.
Margo menyebutkan, sebanayayak 84,93 persen PDB Indonesia kuartal II/2021 berasal dari investasi dan konsumsi rumah tangga.
“Artinya bahwa konsumsi rumah tangga dan investasi itu berpengaruh besar atau dominan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan, jika dilihat dari pengeluaran,” jelasnya.