Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Pengumuman BPS, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Diprediksi Melonjak 6,9 Persen

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memperkirakan ekonomi pada kuartal kedua akan tumbuh sekitar 6,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) atau 3,2 persen secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq).
Suasana gedung bertingkat dan perumahan padat penduduk di Jakarta, Rabu (31/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Suasana gedung bertingkat dan perumahan padat penduduk di Jakarta, Rabu (31/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada siang ini, Kamis (5/8/2021).

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memperkirakan ekonomi pada kuartal kedua akan tumbuh sekitar 6,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) atau 3,2 persen secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq).

“Ini menandakan pertumbuhan tahunan positif pertama sejak pandemi Covid-19,” katanya, Kamis (5/8/2021).

Andry mengatakan, pertumbuhan tersebut akan didorong baik oleh faktor eksternal maupun domestik. Dari sisi eksternal, percepatan pemulihan ekonomi global yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan China telah mendorong kinerja ekspor.

Sementara itu, dari sisi domestik, berbagai upaya telah dilakukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi, di antaranya percepatan vaksinasi, insentif pajak untuk meningkatkan permintaan, stimulus fiskal, kebijakan moneter yang akomodatif, dan lainnya.

Andry menyampaikan, tingkat pertumbuhan tahunan yang tinggi juga sebagian karena efek basis yang rendah dari kontraksi ekonomi tahun lalu, yaitu -5,32 persen yoy di kuartal II/2020.

Pada kuartal II/2021, semua komponen pengeluaran PDB diperkirakan tumbuh positif. Konsumsi rumah tangga menurutnya akan meningkat sekitar 6 – 7 persen yoy.

“Insentif pajak terutama meningkatkan penjualan mobil dan sepeda motor, dan percepatan peluncuran vaksin telah meningkatkan kepercayaan konsumen sehingga meningkatkan penjualan ritel,” jelasnya.

Selain itu, front-loading stimulus fiskal terkait program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2021 telah mendorong konsumsi pemerintah, diperkirakan akan tumbuh sekitar 3,5 – 4,5 persen yoy (vs 2,96% yoy di 1Q21).

Menyusul membaiknya permintaan, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) terlihat menguat, diperkirakan meningkat sekitar 7,5 – 9 persen yoy , sejalan dengan PMI Manufaktur yang secara konsisten berada di zona ekspansi pada April – Juni 2021.

Konsumsi semen dan barang modal impor pun akan meningkat secara substansial. Ekspor dan impor diprakirakan tumbuh di atas 20 persen yoy di tengah menguatnya permintaan eksternal seiring dengan pemulihan ekonomi global, dan meningkatnya aktivitas investasi tetap domestik yang menyebabkan permintaan impor lebih tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper