Bisnis.com, JAKARTA - Kalangan pelaku usaha optimistis penyerapan tenaga kerja di Tanah Air tahun ini akan tetap tumbuh signifikan, didukung oleh kebijakan pemerintah yang berpihak kepada pemulihan ekonomi.
Wakil Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Ketenagakerjaan Adi Mahfudz Wuhadji mengatakan keberpihakan tersebut diperlukan mengingat permintaan tenaga kerja di Tanah Air masih sangat terganggu oleh pandemi Covid-19.
"Apabila kebijakan pemerintah berpihak, dan perekonomian terus mengalami pertumbuhan, maka penyerapan tenaga kerja pun diyakini akan bertumbuh tahun ini," ujar Adi, Kamis (5/8/2021).
Kendati demikian, tambahnya, kebijakan pemerintah yang memihak juga harus diiringi dengan kesiapan di sektor ketenagakerjaan. Pasalnya, sambung Adi, ada sejumlah faktor yang berpotensi menjadi kendala bagi penyerapan tenaga kerja dan harus diperhatikan oleh pemerintah.
Menurutnya, permintaan tenaga kerja pasar di Tanah Air juga sangat dipengaruhi oleh jumlah yang tersedia. Sementara itu, Adi menilai ketersediaan lapangan pekerja di Indonesia saat ini masih belum diimbangi oleh kemampuan tenaga kerja, terutama, di industri berbasis teknologi.
Masalah berikutnya yang dihadapi adalah kurangnya jumlah tenaga kerja yang siap bekerja. Adi mengatakan tenaga kerja di Indonesia lebih banyak yang siap latih dibandingkan dengan siap bekerja. "Tenaga kerja di Indonesia paling banyak siap latih, bukan siap langsung kerja," ujarnya.
Baca Juga
Dengan demikian, lanjutnya, diperlukan adanya keselarasan antara kebijakan pemerintah dan kesiapan iklim ketenagakerjaan agar penyerapan tenaga kerja di Tanah Air tahun ini bisa sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan berada di zona positif.