Bisnis.com, JAKARTA – Ekspor barang dan jasa pada kuartal II/2021 berhasil tumbuh sebesar 31,78 persen secara tahunan seiring dengan ekonomi Indonesia yang dilaporkan mengalami pertumbuhan 7,07 persen secara yoy.
Pada periode yang sama tahun lalu, ekspor barang dan jasa Indonesia masih berada di zona negatif yakni -12,02 persen.
Jika dirinci, pada kuartal II/2021 total ekspor barang mengalami pertumbuhan tahunan sebesar 33,19 persen, sedangkan ekspor jasa mengalami pertumbuhan tahunan sebesar 5,22 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan terdapat 3 indikator utama yang memengaruhi pertumbuhan pada ekspor barang dan jasa. Pertama, perekonomian sebagian besar negara mitra dagang yang mengalami peningkatan.
Data BPS menunjukkan pemulihan ekonomi dialami oleh negara-negara mitra dagang Indonesia pada periode yang sama, antara lain China yang tumbuh 7,9 persen yoy; Amerika Serikat 12,2 persen yoy; Singapura 14,3 persen yoy.
Kemudian Korea Selatan 5,9 persen yoy; Vietnam 6,6 persen yoy; Hong Kong 7,5 persen yoy; dan Uni Eropa sebesar 13,2 persen yoy.
"Kedua, ekspor nonmigas tumbuh. Terutama di komoditas bahan bakar mineral, besi dan baja, serta mesin/peralatan listrik," ujar Margo dalam konferensi pers virtual, Kamis (5/8/2021).
Ketiga, ekspor migas yang tumbuh seiring dengan peningkatan nilai dan volume ekspor migas, serta peningkatan harga komoditas migas.