Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom CORE Prediksi IHK Juli 2021 Diwarnai Deflasi -0,01 Persen

Inflasi dipengaruhi pembatasan yang mengurangi aktivitas masyarakat di luar ruangan. Tidak hanya itu, sebagian besar kantor memberlakukan kembali kebijakan WFH guna mengurangi penyebaran virus dan menekan angka positivity-rate.
Pedagang menata barang dagangannya di Pasar Senen, Jakarta, Senin (4/5/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pedagang menata barang dagangannya di Pasar Senen, Jakarta, Senin (4/5/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet memperkirakan adanya deflasi tipis pada Indeks Harga Konsumen (IHK) Juli 2021. Deflasi diperkirakan sebesar -0,01 persen secara bulanan atau month-to-month (mtm).

“Juli 2021 diproyeksi mengalami deflasi sebesar -0.01 persen mtm. Terjadi kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran walaupun peningkatan ini tidak terlalu signifikan,” jelas Yusuf kepada Bisnis, Minggu (1/8/2021).

Menurut Yusuf, hal tersebut dipengaruhi oleh tingginya kasus Covid-19 yang terjadi sejak akhir Mei hingga Juli 2021.

Dia merincikan kelompok yang mengalami peningkatan cukup signifikan adalah kelompok kesehatan seperti obat dan peralatan medis seiring terjadinya lonjakan kasus, serta makanan, minuman dan tembakau .

Untuk kelompok makanan, minuman dan tembakau, kontribusi terhadap inflasi meliputi cabai rawit sebesar 0,05 persen, dan bawang merah sebesar 0.03 persen. “Selain itu, terjadi peningkatan harga rokok kretek pada bulan Juli,” imbuh Yusuf.

Sementara itu, beberapa komoditas mengalami deflasi, antara lain daging ayam ras sebesar -0,011 persen dan telur ayam ras sebesar 0.03 persen.

Di sisi lain, penurunan pada kelompok transportasi, rekreasi, olahraga, budaya, serta penyediaan makanan dan minuman atau restoran disebabkan karena adanya PPKM level 4 di Jawa, Bali, dan beberapa daerah lainnya.

Yusuf menyebut penurunan dipengaruhi oleh pembatasan yang mengurangi aktivitas masyarakat di luar ruangan. Tidak hanya itu, sebagian besar kantor memberlakukan kembali kebijakan WFH guna mengurangi penyebaran virus dan menekan angka positivity-rate.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper