Bisnis.com, JAKARTA — Subholding Upstream Pertamina mencatatkan total produksi sebesar 850.000 barel setara minyak per hari sepanjang semester I/2021. Realisasi itu merupakan kontribusi dari lapangan migas yang di dalam dan di luar negeri.
Direktur Pengembangan & Produksi PT Pertamina Hulu Energi Taufik Aditiyawarman mengatakan menjelaskan realisasi kinerja semester I/2021 tersebut terbagi atas capaian dari 5 regional Pertamina.
Untuk realisasi produksi di regional 1 Sumatra adalah sebesar 768 MMscfd untuk gas bumi dan 49.000 BOPD. Regional 2 Jawa mencatatkan produksi gas bumi sebesar 445 MMscfd dan minyak 66.000 BOPD.
Sementara itu, untuk regional 3 Kalimantan, realisasi produksi gas bumi tercatat sebesar 691 MMscfd dan minyak 64.000 BOPD, sedangkan regional 4 Indonesia Timur mencatatkan realisasi gas 450 MMscfd dan 114 BOPD minyak.
Selain itu, total produksi sepanjang semester I/2021 dikontribusikan dari lapangan migas yang ada di luar negeri. Total produksi gas bumi dari regional 5 internasional adalah sebesar 311 MMscfd dan 97.000 BOPD minyak.
"Total produksi konsolidasi total produksi minyak 390.000 BOPD dan gasnya 2.665 mmscfd, sehingga secara total 850.000 BOEPD," katanya dalam paparan kepada media, Jumat (30/7/2021).
Sementara itu, sepanjang enam bulan pertama tahun ini Subholding Upstream Pertamina telah merealisasikan kegiatan pengeboran eksplorasi sebanyak 6 sumur serta 3 kegiatan pengeboran sumur yang masih berjalan.
Taufik menambahkan, kegiatan pengeboran sumur eksplorasi telah direalisasikan sebenyak 101 sumur dengan 20 kegiatan pengeboran sumur eksplorasi masih berjalan. Adapun total kegiatan workover tercatat sebanyak 241 sumur.
Selain itu, untuk kegiatan eksplorasi Pertamina telah merealisasikan kegiatan seismik 2D 1.186 kilometer dan kegiatan seismik 3D sebesar 201 kilometer persegi.
Dia mengungkapkan, pandemi Covid-19 berdampak terhadap kegiatan di hulu migas Pertamina karena terdapat sejumlah wilayah kerja migas yang mengalami shutdown karena adanya penyebaran yang masif.
Namun, pihaknya telah menyiapkan rencana pemulihan bagi aset-aset Pertamina yang memiliki tingkat produksi yang baik, sehingga dapat ditingkatkan pada sisa periode yang ada tahun ini. Selain itu, pihaknya berupaya menggandeng mitra strategis yang memiliki teknologi untuk mendongkrak lifting tahun ini.
"Dengan mitigasi yang kita siapkan, semoga produksi kita sampai akhir tahun bisa kita recover," ungkapnya.