Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia melihat adanya pola pergeseran transaksi masyarakat ke digital semakin meningkat sejak masa pandemi Covid-19 hingga semester I/2021.
“Masyarakat semakin terbiasa melakukan transaksi digital di tengah terbatasnya aktivitas fisik, hal ini dibuktikan melalui peningkatan yang signifikan di transaksi e-commerce, digital banking, dan uang elektronik,” kata Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Fitria Irmi Triswati dalam webinar, Kamis (29/7/2021).
Fitria mengatakan peningkatan yang pesat tersebut tecermin dari volume transaksi di e-commerce yang mencapai lebih dari 600 juta transaksi. Secara nominal, transaksi e-commerce mencapai hampir Rp100 triliun.
“Volume transaksi uang elektronik juga tumbuh pesat, sumbernya dari transaksi e-commerce selama bulan Ramadan dan Idulfitri,” jelasnya.
Selain itu, dia menyampaikan layanan elektronik perbankan pun tumbuh secara konsisten sejak mencatatkan pertumbuhan dua digit pada awal 2020.
Transaksi melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) juga terus mengalami pertumbuhan, baik dari sisi nominal maupun volume. Hal ini didukung oleh perluasan implementasi oleh merchant yang pada pertengahan Agustus 2021 telah mencapai lebih dari 8 juta merchant.
Fitria memperkirakan ekonomi keuangan digital akan tetap positif pada 2021. Kondisi ini didorong oleh meningkatnya preferensi dan penerimaan di masyarakat, kinerja e-commerce, dan layanan pembayaran secara online baik oleh perbankan maupun teknologi finansial (fintek).