Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bandara YIA Bakal Terhubung Jalan Tol, Akses Darat Makin Mudah

PT Angkasa Pura I menyebut Bandara YIA bakal terhubung dengan jalan tol untuk memudahkan akses melalui jalur darat.
Pesawat komersial maskapai Citilink mendarat di landasan Yogyakarta International Airport (YIA) saat Proving Flight di Kulon Progo, DI Yogyakarta, Kamis (2/5/2019). Uji coba perdana pesawat komersial dengan rute penerbangan CKG-YIA-CKG tersebut menjadi salah satu bagian persiapan operasional YIA./ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Pesawat komersial maskapai Citilink mendarat di landasan Yogyakarta International Airport (YIA) saat Proving Flight di Kulon Progo, DI Yogyakarta, Kamis (2/5/2019). Uji coba perdana pesawat komersial dengan rute penerbangan CKG-YIA-CKG tersebut menjadi salah satu bagian persiapan operasional YIA./ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Bisnis.com, JAKARTA - Akses Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo (YIA), akan semakin mudah diakses melalui jalur darat dengan rencana hadirnya akses tol yang terkoneksi langsung dengan YIA.

Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi menuturkan saat ini bersama dengan pemerintah daerah, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) serta operator pengelola jalan tol Solo-Yogyakarta telah menyepakati sinkronisasi desain konektivitas jalan tol yang akan terhubung dengan bandara YIA. Di antaranya Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo dengan Jalan Akses Tol menuju YIA dan Jalan Akses Tol menuju Akses YIA-Borobudur (Kawasan Bedah Menoreh).

Dia menjelaskan kesepakatan terkait dengan sinkronisasi desain konektivitas tol yang akan terhubung dengan YIA tersebut mencakup rencana desain akses simpang susun YIA pada Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA dengan desain persimpangan tidak sebidang dari dan menuju YIA yang difasilitasi dengan lajur tersendiri dan menuju (exit) Jalan Akses YIA-Borobudur (Kawasan Bedah Menoreh), perincian penanganan simpang akses jalan tol, dan hal-hal lainnya.

Selanjutnya, kata dia, dengan telah disepakatinya sinkronisasi desain konektivitas jalan tol yang terhubung langsung dengan YIA, para pemangku kepentingan dapat melakukan pembangunan tol dan aksesibilitasnya sehingga akses tol dari dan menuju YIA ini dapat segera terwujud.

"Akses tol ini akan semakin memudahkan masyarakat untuk menjangkau YIA," ujarnya, Rabu (28/7/2021).

YIA memiliki luas terminal sebesar 219.000 meter2 dan total luas area bandara mencapai 587 hektare. Dengan luasan ini menjadikan YIA sebagai salah satu bandara terbesar di Indonesia dengan kapasitas saat ini dapat menampung hingga 20 juta penumpang per tahun atau 11 kali lebih besar dari Bandara Adisutjipto yang hanya dapat menampung 1,6 juta penumpang per tahun. Pada kapasitas ultimate, YIA nantinya dapat menampung hingga 24 juta orang per tahun.

Untuk fasilitas sisi udara YIA memiliki kapasitas 17 parking stand yang dapat menampung 5 pesawat berbadan lebar atau wide body dan 12 pesawat berbadan sempit atau narrow body atau 22 parking stand untuk pesawat narrow body. dilengkapi dengan 10 aviobridge dan terminal kargo dengan kapasitas 500 ton/hari. Runway bandara ini dapat melayani pesawat terberat seperti Boeing B-777 dan pesawat terbesar seperti Airbus A380.

YIA juga telah dilengkapi sistem terpadu peringatan dini potensi gempa dan tsunami, serta cuaca ekstrem. Sistem terpadu deteksi dini gempa dan tsunami ini menjadikan YIA sebagai bandara pertama yang memiliki mitigasi gempa dan tsunami.

“Sistem terpadu peringatan dini ini sekaligus melengkapi sistem evakuasi dan manajemen bencana yang telah kami rancang sejak tahap perencanaan. Desain dan struktur seluruh bangunan di area YIA telah siap untuk dijadikan tempat evakuasi sementara ketika terjadi gempa dan tsunami,” imbuhnya.

Sejak tahap perencanaan, YIA memang telah memperhitungkan potensi risiko gempa dan tsunami sehingga YIA didesain untuk dapat memitigasi gempa hingga 8,8 magnitudo dan tinggi gelombang tsunami hingga 8-12,8 meter dari mean sea level.

Sistem peringatan atau deteksi dini gempa dan tsunami di YIA dibangun berdasarkan perhitungan dan analisis matematis-fisik terhadap posisi dan kekuatan gempa bumi yang termonitor dari Kantor Pusat BMKG Kemayoran, Jakarta. Sistem terpadu deteksi dini gempa dan tsunami ini terdiri dari sistem monitoring atau observasi, sistem processing, sistem diseminasi, dan respons.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper