Bisnis.com, JAKARTA - PT Hyundai Motors Indonesia akan mempercepat produksi mobil listrik pada Februari atau Maret 2022.
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa perusahaan otomotif asal Korea Selatan ini akan beroperasi paling lambat April.
“Agustus ini groundbreaking [peletakan batu pertama] tahap pertama pembangunan baterai mobilnya. Ini merupakan pertama kali di republik ini,” katanya pada konferensi pers virtual, Selasa (27/7/2021).
Hyundai telah menggelontorkan dana sebesar US$1,55 miliar atau Rp20 triliun untuk membangun pabrik di Delta Mas, Cikarang, Jawa Barat. Realisasi hingga April lalu mencapai Rp14 triliun.
Pabrik itu tidak hanya akan memproduksi mobil listrik, tapi juga tetap mobil internal combustion engine. Sementara itu, Bahlil menjelaskan bahwa Covid-19 tidak membuat investasi dari luar negeri ke Indonesia surut.
Buktinya, sepanjang pandemi penanaman modal asing terus lebih tinggi dari penanaman modal dalam negeri.
Baca Juga
Penyebabnya, investasi yang masuk ke Indonesia sifatnya jangka panjang. Tidak setahun langsung selesai.
“Jadi tidak mungkin begitu dia bangun, karena Covid-19 dihentikan. Dia akan rugi. Contoh Hyundai. Mereka telah berinvestasi US$1,5 miliar dan akan membangun terus meski Covid-19,” jelasnya.